Politikus Demokrat ke Moeldoko: Jalan Terbaik Mundur dari Ketum Abal-abal
Jum'at, 12 Maret 2021 - 13:34 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik meminta Jenderal Purn TNI Moeldoko dari jabatan ketua umum hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang 5 Maret lalu yang dinilainya ilegal.
Menurut dia, cara tersebut bisa melepaskan Presiden dan pejabat di pemerintah dari sasaran protes publik.
Rachland menilai cara tersebut merupakan jalan terbaik bagi Kepala Staf Presiden itu.
"Jalan terbaik bagi @GeneralMoeldoko adalah mundur dari Ketum abal-abal hasil KLB Ilegal. Dengan begitu, ia lepaskan Presiden dan koleganya di pemerintah dari beban tak perlu dan sasaran protes publik. Ini juga cara yang memberi Presiden alasan untuk mempertahankannya di istana," kata Rachland seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @RachlanNashidik, Jumat (12/3/2021).
Dalam cuitan sebelumnya, Rachland juga menyoroti nasib para pengikut pendukung KLB Deli Serdang, jika Moeldoko menyadari kekhilafan lalu mundur dari jabatan hasil KLB.
"Dan kalian mau bilang apa, menangis sekeras apa, bila hari ini atau besok Moeldoko menyadari kekhilafan, bangkit sifat prajuritnya, lalu menyatakan mundur dari Ketum abal-abal hasil KLB Ilegal?" cuitnya, Kamis 11 Maret 2021.
Menurut dia, cara tersebut bisa melepaskan Presiden dan pejabat di pemerintah dari sasaran protes publik.
Rachland menilai cara tersebut merupakan jalan terbaik bagi Kepala Staf Presiden itu.
"Jalan terbaik bagi @GeneralMoeldoko adalah mundur dari Ketum abal-abal hasil KLB Ilegal. Dengan begitu, ia lepaskan Presiden dan koleganya di pemerintah dari beban tak perlu dan sasaran protes publik. Ini juga cara yang memberi Presiden alasan untuk mempertahankannya di istana," kata Rachland seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @RachlanNashidik, Jumat (12/3/2021).
Dalam cuitan sebelumnya, Rachland juga menyoroti nasib para pengikut pendukung KLB Deli Serdang, jika Moeldoko menyadari kekhilafan lalu mundur dari jabatan hasil KLB.
"Dan kalian mau bilang apa, menangis sekeras apa, bila hari ini atau besok Moeldoko menyadari kekhilafan, bangkit sifat prajuritnya, lalu menyatakan mundur dari Ketum abal-abal hasil KLB Ilegal?" cuitnya, Kamis 11 Maret 2021.
(dam)
tulis komentar anda