UMKM Tumbuh Pesat, Wali Kota Banda Aceh Gencar Perangi Praktik Rentenir

Rabu, 10 Maret 2021 - 16:45 WIB
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman di acara Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VII di Gedung iNews, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Foto/Yorri Farli
JAKARTA - Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah penopang penting bagi perekonomian Kota Banda Aceh . Dalam beberapa tahun terakhir, usaha tersebut meningkat pesat.

Pada 2017, jumlah UMKM mencapai 8.225 unit. Di tahun berikutnya, naik menjadi 10.994 pelaku usaha, 12.012 UMKM pada 2019, dan 15.107 unit pada 2020. Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman memahami daerahnya memiliki potensi besar dari sisi perdagangan. Ia sadar sektor UMKM menjadi penyokong bagi perekenomian daerah.

"Tidak ada pertanian, tambak, sawit, perkebunan. Tetapi fokus pada sektor ekonomi lewat perdagangan, UMKM," jelas Aminullah dalam Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VII di Gedung iNews, Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Namun, kondisi itu sempat terkendala karena tumbuhnya rentenir yang banyak menjerat para pelaku usaha. Pada 2018, persentase rentenir di ibu kota Serambi Mekah itu mencapai 80 persen.





Baca juga: MNC Group-Pemko Banda Aceh Sepakat Kerja Sama Kembangkan Wisata dan Budaya


"Kami terus berupaya menekan tumbuhnya rentenir di Kota Banda Aceh. Makanya, salah satu program yaitu perangi praktik rentenir. Setelah 2018, jumlah praktik rentenir perlahan menurun menjadi 14 persen pada 2019. Tahun lalu, jumlahnya makin turun menjadi 2,5 persen," terang dia.

Salah satu program upaya memerangi praktik rentenir itu ditempuh dengan mendirikan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah. Selain karena rentenir, pembentukan lembaga ini didasari ini karena kurangnya akses modal bagi pedagang. "Ini menjadi salah satu solusi bagi permodalan pelaku usaha di Kota Banda Aceh. Makanya kami kembangkan pinjaman modal berbasis syariah," ujarnya.

Tak hanya itu, Aminullah secara pribadi juga menerbitkan karyanya lewat sebuah buku untuk perangi rentenir. Upaya itu ditujukan sebagai edukasi bagi para pelaku usaha agar tidak terjerat rentenir.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More