Jenderal TNI Andika Perkasa Tegaskan Serda Aprilia Bukan Transgender
Selasa, 09 Maret 2021 - 21:54 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan, proses penanganan medis terhadap Serda Aprilia Manganang bukanlah transgender.
Dia menyebut, penanganan medis tersebut juga tidak masuk kategori intersex. "Serda Manganang ini bukan transgender, bukan juga intersex, dia tidak masuk dalam kategori itu semua. Tim Dokter pun tahu semua definisinya, kelainan yang dialami adalah hipospadias," ungkap Andika di Mabesad, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Menurut Andika, Serda Aprilia pun menyambut baik saat dirinya hendak membantunya. Sedari kecil, remaja hingga menjelang dewasa, Aprilia kerap menjadi bahan perundungan. "Dia sangat excited dalam penanganan medis ini, karena pengakuan Manganang ini, dia sering menjadi objek bully-an sejak SMA atau remaja. Perundungan terhadapnya juga udah enggak direm, apapun yang dilihat orang lain, selalu ditanyakan dan ini yang membuat Serda Aprilia Manganang cenderung menjauh," tambahnya.
Andika menegaskan, tidak ada perasaan untuk mengubah keadaan Serda Aprilia dari semula statusnya sebagai wanita.
"Yang pertama sebenarnya tidak ada event yang menjadikan seperti titik balik tapi secara kebetulan saja pangdam melakukan pemeriksaan di sini, jujur ya sebelum dilaporkan oleh Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat ke saya, sayapun kemudian secara tidak sengaja melihat foto dari Sersan Manganang dan langsung timbul inisiatif saya sebagai Pimpinan dan pembina di Angkatan Darat paling tidak harus menanyakan apa yang bisa saya bantu untuk dia. Makanya saya hubungi Pangdam saya panggil Sersan Manganang ke Jakarta sampai dengan seterusnya terjadi seperti ini," sambungnya. Komaruddin Bagja Arjawinangun
Dia menyebut, penanganan medis tersebut juga tidak masuk kategori intersex. "Serda Manganang ini bukan transgender, bukan juga intersex, dia tidak masuk dalam kategori itu semua. Tim Dokter pun tahu semua definisinya, kelainan yang dialami adalah hipospadias," ungkap Andika di Mabesad, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Menurut Andika, Serda Aprilia pun menyambut baik saat dirinya hendak membantunya. Sedari kecil, remaja hingga menjelang dewasa, Aprilia kerap menjadi bahan perundungan. "Dia sangat excited dalam penanganan medis ini, karena pengakuan Manganang ini, dia sering menjadi objek bully-an sejak SMA atau remaja. Perundungan terhadapnya juga udah enggak direm, apapun yang dilihat orang lain, selalu ditanyakan dan ini yang membuat Serda Aprilia Manganang cenderung menjauh," tambahnya.
Andika menegaskan, tidak ada perasaan untuk mengubah keadaan Serda Aprilia dari semula statusnya sebagai wanita.
"Yang pertama sebenarnya tidak ada event yang menjadikan seperti titik balik tapi secara kebetulan saja pangdam melakukan pemeriksaan di sini, jujur ya sebelum dilaporkan oleh Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat ke saya, sayapun kemudian secara tidak sengaja melihat foto dari Sersan Manganang dan langsung timbul inisiatif saya sebagai Pimpinan dan pembina di Angkatan Darat paling tidak harus menanyakan apa yang bisa saya bantu untuk dia. Makanya saya hubungi Pangdam saya panggil Sersan Manganang ke Jakarta sampai dengan seterusnya terjadi seperti ini," sambungnya. Komaruddin Bagja Arjawinangun
(cip)
tulis komentar anda