Jhoni Allen: SBY Masuk Demokrat Setelah Verifikasi 2004, Cuma Sumbang Rp100 Juta
Senin, 01 Maret 2021 - 11:58 WIB
JAKARTA - Serangan langsung pendiri dan kader Partai Demokrat terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) makin gencar dilakukan. Jhoni Allen Marbun , salah satu kader yang dipecat dan terancam dicopot dari DPR, akhirnya angkat bicara.Dia pun menegaskan suara perlunya digelar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
"Menuju KLB PD 2021 untuk mengembalikan Marwah Partai Demokrat sesuai namanya demokratis terbuka dan modern yang merupakan landasan partai yang didirikan para pendiri. Sekali lagi bukan partai dinasti oligarki yang mengarah kepada dinasti," kata Jhoni mengawali pernyataanya lewat video yang dikirim oleh salah satu aktor kudeta, Darmizal, Senin (1/3/2021).
(Baca: Optimistis KLB Lancar, Darmizal Sebut Pemecatannya Buka Topeng SBY)
Kepada para pemilik suara dan kader Partai Demokrat, Jhoni mengatakan bahwa Demokrat sudah dicap sebagai partai dinasti sejak KLB 2013 lalu, di mana SBY menjadi ketua umum dan anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas didaulat menjadi sekretaris jenderal.
"Sudah tertanam di masyarakat bahwa Partai Demokrat telah dicap partai dinasti sejak KLB pertama di bali tahun 2013 dimana bapak SBY menjadi ketum dan anak kandungnya Edhie Baskoro menjadi sekjen Partai Demokrat," ujarnya.
Menurut legislator Senayan itu, apa yang terjadi di Demokrat merupakan baru pertama kali terjadi di Indonesia bahkan di dunia. "Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia, untuk pertama kali partai politik bapaknya SBY ketum anaknya sekjen," ungkap Jhoni.
Menurut Jhoni, SBY sejatinya telah melakukan pengingkaran fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat. Fakta sejarah yang benar sejak Partai Demokrat diaktekan ke notaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta, kemudian gayung bersambut bermunculan para pendiri Partai Demokrat di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Mereka saling bahu membahu berjuang meloloskan verifikasi KPU sehingga Partai Demokrat menjadi partai peserta pemilu 2004," tutur Jhoni.
(Baca: Politikus Demokrat: Tanpa Pak SBY, Tak Akan Eksis Partai Ini)
"Menuju KLB PD 2021 untuk mengembalikan Marwah Partai Demokrat sesuai namanya demokratis terbuka dan modern yang merupakan landasan partai yang didirikan para pendiri. Sekali lagi bukan partai dinasti oligarki yang mengarah kepada dinasti," kata Jhoni mengawali pernyataanya lewat video yang dikirim oleh salah satu aktor kudeta, Darmizal, Senin (1/3/2021).
(Baca: Optimistis KLB Lancar, Darmizal Sebut Pemecatannya Buka Topeng SBY)
Kepada para pemilik suara dan kader Partai Demokrat, Jhoni mengatakan bahwa Demokrat sudah dicap sebagai partai dinasti sejak KLB 2013 lalu, di mana SBY menjadi ketua umum dan anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas didaulat menjadi sekretaris jenderal.
"Sudah tertanam di masyarakat bahwa Partai Demokrat telah dicap partai dinasti sejak KLB pertama di bali tahun 2013 dimana bapak SBY menjadi ketum dan anak kandungnya Edhie Baskoro menjadi sekjen Partai Demokrat," ujarnya.
Menurut legislator Senayan itu, apa yang terjadi di Demokrat merupakan baru pertama kali terjadi di Indonesia bahkan di dunia. "Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia, untuk pertama kali partai politik bapaknya SBY ketum anaknya sekjen," ungkap Jhoni.
Menurut Jhoni, SBY sejatinya telah melakukan pengingkaran fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat. Fakta sejarah yang benar sejak Partai Demokrat diaktekan ke notaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta, kemudian gayung bersambut bermunculan para pendiri Partai Demokrat di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
"Mereka saling bahu membahu berjuang meloloskan verifikasi KPU sehingga Partai Demokrat menjadi partai peserta pemilu 2004," tutur Jhoni.
(Baca: Politikus Demokrat: Tanpa Pak SBY, Tak Akan Eksis Partai Ini)
Lihat Juga :
tulis komentar anda