Mubes Kosgoro 1957 Harus Berlangsung Fair
Rabu, 17 Februari 2021 - 21:10 WIB
JAKARTA - Musyawarah Besar (Mubes) Kosgoro 1957 yang dijadwalkan berlangsung akhir Maret 2021 diharapkan berlangsung secara fair. Ketua umum dan sekjen terpilih pun harus mendukung langkah kader yang ingin berkiprah di jabatan tertentu.
Harapan tersebut disampaikan salah satu Ketua Kosgoro 1957 Agus M Santoso. Menurut Agus, meski akan digelar secara virtual, hendaknya para pemilik suara yakni Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Tingkat I (provinsi) dan PDK Tingkat II (kabupaten/kota) tetap harus bisa langsung memilih alias tanpa diwakilkan.
"Suara PDK Tingkat II jangan dikonversi atau dititipkan ke PDK Tingkat I. PDK Tingkat II berhak hadir, melihat, dan memilih langsung," ujar Agus kepada SINDOnews, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Mubes Kosgoro 1957 Sah Sesuai AD/ART dan Keputusan Muspinas
Soal munculnya nama Azis Syamsuddin sebagai calon ketua umum Kosgoro 1957 , Agus menyatakan mendukung pencalonan wakil ketua DPR RI tersebut. "Ketua umum yang terpilih harus yang sejajar dengan ketua umum partai (Partai Golkar), termasuk pola pikirnya. Kosgoro 1957 ini kan yang mendirikan Golkar, masak dipimpin yang terlalu muda. Masih banyak yang lebih senior," katanya.
Mantan anggota DPR RI ini juga berpesan agar ketua umum dan sekjen Kosgoro 1957 terpilih harus mendukung langkah kader yang ingin berkiprah di jabatan tertentu. "Ketua umum dan sekjen terpilih ke depan saya harapkan harus mendukung kader Kosgoro 1957 untuk menjadi apa pun, bukan malah menjegal," tegas Agus.
Baca juga: Jelang Mubes, Azis Syamsuddin Digadang Pimpin Kosgoro 1957
Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong ( Kosgoro 1957 ) lahir pada tanggal 10 November 1957 atas prakarsa Mas Isman dan teman-teman TRIP Jawa Timur.
Awalnya, Kosgoro berbentuk Gerakan Koperasi. Kemudian berkembang dalam bentuk organisasi 'golongan karya' yang berorentasi kekaryaan dan menjadi salah satu pendiri sekaligus anggota Sekber Golkar yang sekarang menjadi Partai Golkar.
Harapan tersebut disampaikan salah satu Ketua Kosgoro 1957 Agus M Santoso. Menurut Agus, meski akan digelar secara virtual, hendaknya para pemilik suara yakni Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Tingkat I (provinsi) dan PDK Tingkat II (kabupaten/kota) tetap harus bisa langsung memilih alias tanpa diwakilkan.
"Suara PDK Tingkat II jangan dikonversi atau dititipkan ke PDK Tingkat I. PDK Tingkat II berhak hadir, melihat, dan memilih langsung," ujar Agus kepada SINDOnews, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Mubes Kosgoro 1957 Sah Sesuai AD/ART dan Keputusan Muspinas
Soal munculnya nama Azis Syamsuddin sebagai calon ketua umum Kosgoro 1957 , Agus menyatakan mendukung pencalonan wakil ketua DPR RI tersebut. "Ketua umum yang terpilih harus yang sejajar dengan ketua umum partai (Partai Golkar), termasuk pola pikirnya. Kosgoro 1957 ini kan yang mendirikan Golkar, masak dipimpin yang terlalu muda. Masih banyak yang lebih senior," katanya.
Mantan anggota DPR RI ini juga berpesan agar ketua umum dan sekjen Kosgoro 1957 terpilih harus mendukung langkah kader yang ingin berkiprah di jabatan tertentu. "Ketua umum dan sekjen terpilih ke depan saya harapkan harus mendukung kader Kosgoro 1957 untuk menjadi apa pun, bukan malah menjegal," tegas Agus.
Baca juga: Jelang Mubes, Azis Syamsuddin Digadang Pimpin Kosgoro 1957
Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong ( Kosgoro 1957 ) lahir pada tanggal 10 November 1957 atas prakarsa Mas Isman dan teman-teman TRIP Jawa Timur.
Awalnya, Kosgoro berbentuk Gerakan Koperasi. Kemudian berkembang dalam bentuk organisasi 'golongan karya' yang berorentasi kekaryaan dan menjadi salah satu pendiri sekaligus anggota Sekber Golkar yang sekarang menjadi Partai Golkar.
(zik)
tulis komentar anda