Tingkat Keterisian RS Darurat Wisma Atlet di Bawah 50%
Selasa, 16 Februari 2021 - 20:47 WIB
JAKARTA - Kepala Sekretariat RS Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kolonel Laut (K) RM Tjahja Nurrobi mengatakan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet saat ini kurang dari 50%.
Nurrobi bahkan mengatakan jika penurunan keterisian di RSDC terjadi sejak 24 Januari lalu. “Jadi kalau di RSDC juga mengalami penurunan untuk kasus yang terkonfirmasi. Dan sejak sebenarnya pada saat 24 Januari, itu sudah mulai menurun di RSDC,” katanya dalam Update RS Darurat Wisma Atlet: Dampak PPKM Terhadap Tingkat Hunian Rumah Sakit secara virtual, Selasa (16/2/2021).
Nurrobi mengatakan penurunan ini juga terjadi dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Ditambah lagi dengan adanya PPKM ini sudah mulai turun. Dan hari ini pun tingkat hunian BOR-nya itu sudah hampir-hampir 50%, itu yang untuk pasien-pasien yang bergejala,” tambah Nurrobi.
Artinya, kata Nurrobi, tingkat keterisian di RSDC sudah jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebesar 60%. “Artinya ini sudah di bawah ambang batas BOR yang tetapkan oleh WHO yakni dibawah 60%,” tegasnya.
Nurrobi menegaskan RSDC sudah 50%, namun belum bisa menjadi patokan bahwa telah terjadi penurunan kasus Covid-19. “Wisma Atlet ini sendiri sudah 50%. Namun ini belum bisa dipakai sebagai patokan karena kita di Wisma Atlet ini yang tadinya kita merawat pasien OTG, tanpa gejala plus yang bergejala, sekarang ini yang bergejala saja,” katanya.
Sementara itu, Nurrobi mengatakan jika dalam waktu dekat pasien OTG yang dirawat di Pademangan akan dipindah ke Wisma Atlet Kemayoran. “Nah, rencana kebijakan dari pimpinan dalam waktu dekat itu kita akan menerima lagi pasien-pasien yang tanpa gejala, karena sudah ada penurunan. Ini jadi yang dari Pademangan yang sekarang merawat pasien OTG, nantinya akan dikembalikan lagi Wisma Atlet. Sehingga, Pademangan hanya untuk yang dari luar negeri atau repatriasi. Akan ada perubahan skema ya rencananya seperti itu ya,” jelas Nurrobi.
Nurrobi bahkan mengatakan jika penurunan keterisian di RSDC terjadi sejak 24 Januari lalu. “Jadi kalau di RSDC juga mengalami penurunan untuk kasus yang terkonfirmasi. Dan sejak sebenarnya pada saat 24 Januari, itu sudah mulai menurun di RSDC,” katanya dalam Update RS Darurat Wisma Atlet: Dampak PPKM Terhadap Tingkat Hunian Rumah Sakit secara virtual, Selasa (16/2/2021).
Nurrobi mengatakan penurunan ini juga terjadi dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Ditambah lagi dengan adanya PPKM ini sudah mulai turun. Dan hari ini pun tingkat hunian BOR-nya itu sudah hampir-hampir 50%, itu yang untuk pasien-pasien yang bergejala,” tambah Nurrobi.
Artinya, kata Nurrobi, tingkat keterisian di RSDC sudah jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebesar 60%. “Artinya ini sudah di bawah ambang batas BOR yang tetapkan oleh WHO yakni dibawah 60%,” tegasnya.
Nurrobi menegaskan RSDC sudah 50%, namun belum bisa menjadi patokan bahwa telah terjadi penurunan kasus Covid-19. “Wisma Atlet ini sendiri sudah 50%. Namun ini belum bisa dipakai sebagai patokan karena kita di Wisma Atlet ini yang tadinya kita merawat pasien OTG, tanpa gejala plus yang bergejala, sekarang ini yang bergejala saja,” katanya.
Sementara itu, Nurrobi mengatakan jika dalam waktu dekat pasien OTG yang dirawat di Pademangan akan dipindah ke Wisma Atlet Kemayoran. “Nah, rencana kebijakan dari pimpinan dalam waktu dekat itu kita akan menerima lagi pasien-pasien yang tanpa gejala, karena sudah ada penurunan. Ini jadi yang dari Pademangan yang sekarang merawat pasien OTG, nantinya akan dikembalikan lagi Wisma Atlet. Sehingga, Pademangan hanya untuk yang dari luar negeri atau repatriasi. Akan ada perubahan skema ya rencananya seperti itu ya,” jelas Nurrobi.
(cip)
tulis komentar anda