Kemenkes Bersama TNI/Polri Laksanakan 3T Sampai Tingkat Desa
Selasa, 09 Februari 2021 - 14:09 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) juga Polisi Republik Indonesia ( Polri ) dalam melaksanakan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) . Hal tersebut dilakukan sampai ke tingkat desa untuk memutus rantai penularan COVID-19.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kemenkes bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk memastikan bahwa ini dilakukan sampai ke level paling kecil, paling rendah di seluruh desa dan kabupaten/kota, di seluruh RT dan RW.
“Peperangan (melawan COVID-19) ini dibutuhkan jaringan level terbawah, itu sebabnya kami bekerjasama dengan TNI dan Polri karena TNI dan Polri lah yang mempunyai jaringan intelijen, jaringan penghubung sampai ke level-level terkecil di bawah bekerjasama dengan masyarakat,” ujar Budi pada Konferensi Pers usai Apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer COVID-19 di Mabes TNI melalui siaran pers yang diterima MNC Portal Indonesia, Jakarta (9/2/2021).
Pada kesempatan itu, Menkes yang didampingi Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kartini Rustandi dan Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, Kemenkes Oos Fatimah Rosyati mengatakan tugas bidang kesehatan harus dibantu TNI Polri untuk bisa membantu sistem pertahanan bersama dengan rakyat menghadapi ancaman COVID-19, tujuannya agar generasi muda Indonesia jauh lebih siap menghadapi setiap ancaman.
“Dan kita sekarang menghadapi ancaman seperti ini (COVID-19) tidak mungkin kami melakukan sendiri, kami harus melakukan bersama-sama, tidak mungkin kami secara eksklusif di Kementerian Kesehatan melakukan sendiri harus secara inklusif dibantu rekan-rekan sekalian,” ucap Budi.
TNI akan mengerahkan 27.866 Bintara Pembina Desa (Babinsa), 1.768 Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar), dan 102 Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpot Dirga) di 7 provinsi di Jawa dan Bali yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
“Sebelum diterjunkan ke wilayah kerjanya masing-masing para Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpot Dirga akan diberi pelatihan menjadi tracer COVID-19, sehingga di samping bertugas sebagai penegak disiplin protokol kesehatan para prajurit TNI tersebut dapat membantu pemerintah untuk melaksanakan tracing COVID-19 di tengah masyarakat,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Selain itu TNI juga telah menyiapkan tenaga kesehatan TNI sebagai vaksinator untuk mendukung program vaksinasi nasional yang telah dicanangkan. Saat ini TNI telah memiliki 1.008 vaksinator terverifikasi dan akan meningkatkan jumlah tersebut dengan melatih 10.000 vaksinator baru.
TNI juga telah menyiapkan perangkat rantai dingin berupa cool box yang telah didistribusikan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut TNI termasuk di 7 provinsi yang menjadi titik berat PPKM skala mikro. Diharapkan dengan kesiapan SDM dan fasilitas kesehatan tersebut TNI dapat mendukung program PPKM.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kemenkes bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk memastikan bahwa ini dilakukan sampai ke level paling kecil, paling rendah di seluruh desa dan kabupaten/kota, di seluruh RT dan RW.
“Peperangan (melawan COVID-19) ini dibutuhkan jaringan level terbawah, itu sebabnya kami bekerjasama dengan TNI dan Polri karena TNI dan Polri lah yang mempunyai jaringan intelijen, jaringan penghubung sampai ke level-level terkecil di bawah bekerjasama dengan masyarakat,” ujar Budi pada Konferensi Pers usai Apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer COVID-19 di Mabes TNI melalui siaran pers yang diterima MNC Portal Indonesia, Jakarta (9/2/2021).
Pada kesempatan itu, Menkes yang didampingi Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kartini Rustandi dan Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, Kemenkes Oos Fatimah Rosyati mengatakan tugas bidang kesehatan harus dibantu TNI Polri untuk bisa membantu sistem pertahanan bersama dengan rakyat menghadapi ancaman COVID-19, tujuannya agar generasi muda Indonesia jauh lebih siap menghadapi setiap ancaman.
“Dan kita sekarang menghadapi ancaman seperti ini (COVID-19) tidak mungkin kami melakukan sendiri, kami harus melakukan bersama-sama, tidak mungkin kami secara eksklusif di Kementerian Kesehatan melakukan sendiri harus secara inklusif dibantu rekan-rekan sekalian,” ucap Budi.
TNI akan mengerahkan 27.866 Bintara Pembina Desa (Babinsa), 1.768 Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar), dan 102 Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpot Dirga) di 7 provinsi di Jawa dan Bali yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
“Sebelum diterjunkan ke wilayah kerjanya masing-masing para Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpot Dirga akan diberi pelatihan menjadi tracer COVID-19, sehingga di samping bertugas sebagai penegak disiplin protokol kesehatan para prajurit TNI tersebut dapat membantu pemerintah untuk melaksanakan tracing COVID-19 di tengah masyarakat,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Selain itu TNI juga telah menyiapkan tenaga kesehatan TNI sebagai vaksinator untuk mendukung program vaksinasi nasional yang telah dicanangkan. Saat ini TNI telah memiliki 1.008 vaksinator terverifikasi dan akan meningkatkan jumlah tersebut dengan melatih 10.000 vaksinator baru.
TNI juga telah menyiapkan perangkat rantai dingin berupa cool box yang telah didistribusikan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut TNI termasuk di 7 provinsi yang menjadi titik berat PPKM skala mikro. Diharapkan dengan kesiapan SDM dan fasilitas kesehatan tersebut TNI dapat mendukung program PPKM.
Lihat Juga: Jebolan Sepa PK TNI yang Jabat Posisi Letnan Jenderal, 2 Kali Jadi Tim Dokter Kepresidenan
(kri)
tulis komentar anda