Jokowi Diminta Tak Ragu Pecat Anggota Kabinet yang Terbukti Bermanuver Soal Isu Kudeta Demokrat
Jum'at, 05 Februari 2021 - 06:32 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta tak ragu untuk memecat jajarannya di kabinet jika memang terbukti bermanuver dalam isu kudeta Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) .
Baca Juga: Rencanakan Pengeboman di Paris, Diplomat Iran Dibui 20 Tahun
"Dan jika terbukti ada manuver politik jajaran kabinet terkait isu ini, Presiden tidak perlu sungkan memberhentikan tokoh tersebut, bahkan jika perlu berhenti tidak hormat," ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat dikonfirmasi MNC Media, Jakarta, Kamis (4/2/2021).
BAaca juga : Amien Rais Nilai Pernyataan Moeldoko Soal Seluruh Anggota Banser Layak Ikut Komponen Cadangan Berlebihan
Menurut Dedi, pemecatan tersebut lantaran apabila memang terbukti adanya upaya sabotase terhadap partai politik hal itu sangat berdampak bagi nama baik serta marwah dari Istana dan Presiden Jokowi. Dampak itu misalnya soal gagal menjaga nama baik Istana dari kekuasaan personal hingga pencatutan nama Presiden terhadap upaya tidak bermartabat.
"Kedua, Istana hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dibanding kemaslahatan umum," ujar Dedi.
Oleh sebab itu, soal isu kudeta kepemimpinan Demokrat, Dedi menyarankan, Jokowi harus benar-benar memastikan keterlibatan orang-orang di Istana adalah tidak benar. "Jokowi jauh lebih perlu untuk memastikan jika istana negara tidak dihuni oleh tokoh-tokoh sebagaimana di maksud dalam surat tersebut," tutur Dedi.
Baca Juga: Rencanakan Pengeboman di Paris, Diplomat Iran Dibui 20 Tahun
"Dan jika terbukti ada manuver politik jajaran kabinet terkait isu ini, Presiden tidak perlu sungkan memberhentikan tokoh tersebut, bahkan jika perlu berhenti tidak hormat," ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat dikonfirmasi MNC Media, Jakarta, Kamis (4/2/2021).
BAaca juga : Amien Rais Nilai Pernyataan Moeldoko Soal Seluruh Anggota Banser Layak Ikut Komponen Cadangan Berlebihan
Menurut Dedi, pemecatan tersebut lantaran apabila memang terbukti adanya upaya sabotase terhadap partai politik hal itu sangat berdampak bagi nama baik serta marwah dari Istana dan Presiden Jokowi. Dampak itu misalnya soal gagal menjaga nama baik Istana dari kekuasaan personal hingga pencatutan nama Presiden terhadap upaya tidak bermartabat.
"Kedua, Istana hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dibanding kemaslahatan umum," ujar Dedi.
Oleh sebab itu, soal isu kudeta kepemimpinan Demokrat, Dedi menyarankan, Jokowi harus benar-benar memastikan keterlibatan orang-orang di Istana adalah tidak benar. "Jokowi jauh lebih perlu untuk memastikan jika istana negara tidak dihuni oleh tokoh-tokoh sebagaimana di maksud dalam surat tersebut," tutur Dedi.
(hab)
tulis komentar anda