Tanggapi Moeldoko, Andi Mallarangeng: Ngopi-ngopi Itu Sama Teman Akrab

Kamis, 04 Februari 2021 - 20:39 WIB
loading...
Tanggapi Moeldoko, Andi...
Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng menanggapi soal Moeldoko yang berdalih bahwa pertemuannya dengan kader Partai Demokrat hanya sekadar untuk ‘ngopi-ngopi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat , Andi Mallarangeng menanggapi soal pernyataan kedua Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko atas tudingan kepada dirinya yang melakukan upaya kudeta Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ).

Andi menegaskan bahwa saat ini Moeldoko tengah menduduki jabatan politik dan melakukan gerakan-gerakan politik di Demokrat.

“Kedudukan KSP itu kan kedudukan politik, posisi politik, dan melakukan gerakan-gerakan politik. Ini bagaimana membedakan antara Pak Moeldoko sebagai pribadi atau jabatannya? Karena ini jabatan politik dan dia melakukan gerakan-gerakan politik,” ujar Andi saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden RI ke-6 ini juga menanggapi soal Moeldoko yang berdalih bahwa pertemuannya dengan kader Partai Demokrat hanya sekadar untuk ‘ngopi-ngopi’ atau minum kopi bersama.

Menurutnya, ‘ngopi-ngopi’ itu biasanya dilakukan bersama teman akrab, bukan dengan orang jauh bahkan tidak pernah dikenal sebelumnya, lalu bicara Kongres Luar Biasa (KLB).

“Walaupun dia bilang sih ngopi-ngopi, apa? Orang kalau ngopi-ngopi itu sama teman akrab, teman dekat kita kenal baru asik ngopi-ngopinya. Ini ngpi-ngopi dengan orang jauh dan tidak dia kenal dan dia sendiri baru kenal dan tiba-tiba bicara KLB,” sindir Andi sambil tertawa.

Andi menegaskan bahwa yang menjadi persoalan ini adalah adanya lingkaran kekuasaan yang mencoba mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah secara paksa. Dia pun teringat pada pola kekuasaan lama era Orde Baru (Orba).

“Sejarah Orde Baru itu sejarah intervensi pengambilalihan kepemimpinan partai orang lain. Ini dipecah,” ucapnya.

Adapun hasil investigasi di internal partai, dia menjelaskan bahwa hal itu ada mekanismenya di Dewan Kehormatan dan Mahakamah Partai. Dia menambahkan saat ini mereka masih bekerja.

“Nah biarkanlah mereka bekerja. Kalau ini urusannya dari luar ini, elemen kekuasaan ini. partai gimana? kan begitu? masa merusak demokrasi kita,” sesal mantan Menpora itu.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2178 seconds (0.1#10.140)