Gaduh Kudeta Demokrat, Pengamat: Politik Belah Bambu Pernah Sasar Golkar, PPP, dan Berkarya
Selasa, 02 Februari 2021 - 12:51 WIB
"Paling tidak Partai demokrat cukup mahir dan piawai mengendus dan mampu dengan cepat mengantisipasi upaya politik belah bambu menyasar partai tersebut, berhasil menggagalkannya, akibat operasi tersebut mengalami patahan di tengah jalan," ujarnya.
Baca juga: Ada Upaya Pengerdilan Demokrat dan Menghalau Potensi AHY Menuju 2024
Lebih lanjut ia mengatakan, jika seandainya berhasil politik belah bambu via kudeta terhadap Partai Demokrat kemarin, bahasa sederhananya, apakah masih ada partai yang mau mengambil jalan sebagai partai oposisi.
"Karena kalau nggak sesuai dengan chemistry kekuasaan ujungnya bisa tragis, mungkin itu juga mengapa ketua umum partai lainnya cari selamat dan cari aman, maka pilihannya bergabung ke gerbong koalisi pemerintah," papar dia.
Di sisi lain, peristiwa ini bisa menjadi candu permainan bagi yang punya kuasa dan yang punya logistik. Paling tidak, ini bisa saja menjadi pembelajaran bagi yang melakukannya, ternyata candu kekuasaan mengambil alih pimpinan elite sentral partai dengan cara-cara inkonstitusional atu dengan cara paksa bisa dihentikan, agar tidak menjadi candu kekuasaan. "Wajar saya pikir Partai Demokrat membela diri, mempertahankan kekuasaan itu adalah seni berkuasa," pungkasnya.
Baca juga: Ada Upaya Pengerdilan Demokrat dan Menghalau Potensi AHY Menuju 2024
Lebih lanjut ia mengatakan, jika seandainya berhasil politik belah bambu via kudeta terhadap Partai Demokrat kemarin, bahasa sederhananya, apakah masih ada partai yang mau mengambil jalan sebagai partai oposisi.
"Karena kalau nggak sesuai dengan chemistry kekuasaan ujungnya bisa tragis, mungkin itu juga mengapa ketua umum partai lainnya cari selamat dan cari aman, maka pilihannya bergabung ke gerbong koalisi pemerintah," papar dia.
Di sisi lain, peristiwa ini bisa menjadi candu permainan bagi yang punya kuasa dan yang punya logistik. Paling tidak, ini bisa saja menjadi pembelajaran bagi yang melakukannya, ternyata candu kekuasaan mengambil alih pimpinan elite sentral partai dengan cara-cara inkonstitusional atu dengan cara paksa bisa dihentikan, agar tidak menjadi candu kekuasaan. "Wajar saya pikir Partai Demokrat membela diri, mempertahankan kekuasaan itu adalah seni berkuasa," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda