PKS Tagih Janji Presiden Kebut Tes Corona

Sabtu, 16 Mei 2020 - 09:36 WIB
Petugas medis saat rapid test pada warga kampung Gubeng Masjid, Kelurahan Pacar Keling, Surabaya, Jawa Timur. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
JAKARTA - Ketua Tim Covid-19 F- PKS DPR RI Netty Prasetiyani mengkritik rendahnya capaian target test Covid-19 . Padahal, Presiden Joko Widodo menargetkan 10 ribu tes Covid-19 setiap hari.

"Tes Covid negara kita sangat rendah, bahkan jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/5/2020).

Menurut Netty, seharusnya tes Covid-19 ini bisa segera dikebut, karena pemerintah sudah memiliki alat-alatnya dalam hal ini reagen. Sebagaimana diketahui, reagen merupakan bahan kimia untuk memproses sampel sebelum masuk mesin real time polymerase reaction chain (RT-PCR).



"Bukankah pemerintah telah mendatangkan 400 ribu reagen dari luar negeri. Dulu pemerintah beralasan ketidaktersediaan reagen adalah penyebab rendahnya pengetesan. Sekarang kan sudah punya, lantas apa kendalanya?" kata Netty. ( ).

Oleh sebab itu, Netty mengaku prihatin dengan kondisi ini, apalagi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengklaim bahwa kurva Covid-19 di Indonesia mulai melambat. "Rasio test Covid-19 kita sangat rendah, padahal test ini menjadi salah satu indikator dalam kurva epidemi terkait dengan kasus baru. Para ahli juga mengatakan jumlah orang yang diperiksa akan menentukan seberapa besar derajat kepercayaan terhadap kurva epidemi tersebut."

Netty pun menagih janji Presiden Jokowi yang bakal melakukan tes corona secara cepat dan masif. Dirinya berharap tes corona dapat dilakukan secara cepat dan mudah diakses oleh masyarakat. "Jangan sampai orang datang untuk melakukan tes, tapi alat dan bahannya tidak ada. Padahal mereka membutuhkan itu sebagai syarat melakukan perjalanan, misalnya. Makanya wajar saja kalau kemudian terjadi kasus jual beli surat keterangan bebas Covid-19 secara daring," katanya. (Baca Juga: Beredar Surat Sehat Palsu, DPR Minta Kemenkes Lakukan Pengawasan Internal).

Sebab, jika hal tersebut tidak dilakukan juga Covid-19 akan tetap terus menghantui Indonesia hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan. "Jadi bagaimana bisa berdamai dengan corona jika upaya yang dilakukan masih minimalis. Tidak ada damai dengan corona kalau kita tidak melawannya hingga Indonesia menang."
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More