Penjelasan Kemenkes Soal Bupati Sleman Terpapar Covid-19 Meski Sudah Divaksin

Sabtu, 23 Januari 2021 - 02:04 WIB
Vaksinasi Covid-19. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) SitiNadiaTarmizimenegaskan, Bupati Sleman Sri Purnomo positif Covid-19 bukan karena adanya vaksinasi. Dia menduga bahwa saat vaksinasi Sri Purnomo sedang masa inkubasi virus Covid-19.

“Secara alamiah, waktu antara paparan dan munculnya gejala atau load virus itu adalah sedang tinggi-tingginya sekitar pada 5-6 hari. Hal ini adalah waktu yang pas karena beliau divaksinasi pada 14 Januari, sementara hasil pemeriksaan swab PCR beliau positif di tanggal 20 Januari,” katanya saat konferensi pers, Jumat 22 Januari 2021.

Dia mengatakan, bahwa vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan. Pasalnya sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk bisa mengetahui bagaimana cara efektif untuk melawan virus tersebut.

Dimana suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal. Sementara suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk. “Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa yang akan datang. Suntikan kedua berfungsi sebagai booster membentuk antibodi secara optimal dan imunitas. Ini baru akan terbentuk secara baik setelah tiga minggu suntikan kedua,” ujarnya.



Maka dari itu, dia menyebut, bahwa seseorang yang divaksinasi masih memiliki risiko terpapar Covid-19. “Untuk itu perlu dipahami bersama meskipun kita sudah divaksinasi Covid-19, masih ada risiko terpapar virus Covid-19,” katanya. Namun begitu adanya vaksinasi ini akan dapat mengurangi kemungkinan sakit berat karena Covid-19. Dia menegaskan, proses pemberian vaksinasi tetap dilakukan seperti yang sudah ditargetkan bagi seluruh masyarakat.

“Dan saya berpesan dengan vaksinasi, kita masih punya kewajiban menjalankan protokol kesehatan. Karena selain tetap harus menjaga diri, juga masih dibutuhkan waktu bersama-sama bagi seluruh masyarakat untuk kita bisa mencapai kekebalan kelompok. Sehingga upaya 3M dan 3T serta vaksinasi harus tetap dijalankan secara bersamaan,” pungkasnya.
(mhd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More