Komisi III DPR Diyakini Jeli dan Bijak Menilai Figur Calon Kapolri
Selasa, 19 Januari 2021 - 08:38 WIB
Bagi IBSW sendiri, kata Nova, dengan fakta calon Kapolri tunggal yang diajukan Presiden Jokowi, semakin cepat Kapolri baru dilantik, akan dengan semakin baik agar bisa segera belajar, beradaptasi, sebelum dengan cepat menorehkan prestasi-prestasi baru sebagaimana selama ini ditunjukkan Komjen Listyo.
Nova menunjuk sederet prestasi terakhir yang dicatatkan Komjen Listyo. Pada jabatannya sebagai kabareskrim, Komjen Listyo hanya perlu waktu setahun untuk memulangkan Djoko S Tjandra, koruptor kelas kakap yang lari ke berbagai negara sebelum kemudian nongkrong di Malaysia.
Ia juga berhasil memulangkan kriminal pembobol Bank BNI, Maria Pauline, yang telah kabur selama kurang lebih 17 tahun. "Jadi, kalau soal prestasi, beliau tidak dapat diragukan," tegas Nova.
Kalau pun ada sedikit kerikil berkaitan dengan kepercayaan yang dianutnya, Nova mengatakan hal tersebut jelas-jelas keraguan yang ganjil dan tidak konstitusional.
Pasalnya, tidak ada batasan hukum yang menegaskan halangan primordial tersebut kepada setiap warga negara yang berprestasi. Apalagi, kata Nova, hampir seluruh organisasi Muslim terbesar di Indonesia dengan terbuka menerima pencalonan Komjen Listyo.
"Jadi sama sekali tidak ada alasan untuk menunda pelantikan beliau," ujarnya.
Sebagaimana beredar di media massa, tidak hanya organisasi Muslim terbesar di Indonesia, NU yang memang tak pernah menolak opsi pemerintah, Muhammadiyah dan berbagai organisasi keagamaan Islam rata-rata menerima dengan baik pencalonan Komjen Listyo.
Hingga hari ini, selain PBNU, dukungan untuk Komjen Listyo juga sudah diberikan Pemuda Muhammadiyah.
"Saya melihat Presiden sangat tenang dan percaya diri mengajukan Pak Listyo, Pak Presiden tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang berkembang di luar," ujar Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Razikin kepada SINDOnews, Rabu (13/1/2021).
Selain itu, dukungan juga diberikan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Pusat, Zainut Tauhid Sa'adi.
Nova menunjuk sederet prestasi terakhir yang dicatatkan Komjen Listyo. Pada jabatannya sebagai kabareskrim, Komjen Listyo hanya perlu waktu setahun untuk memulangkan Djoko S Tjandra, koruptor kelas kakap yang lari ke berbagai negara sebelum kemudian nongkrong di Malaysia.
Ia juga berhasil memulangkan kriminal pembobol Bank BNI, Maria Pauline, yang telah kabur selama kurang lebih 17 tahun. "Jadi, kalau soal prestasi, beliau tidak dapat diragukan," tegas Nova.
Kalau pun ada sedikit kerikil berkaitan dengan kepercayaan yang dianutnya, Nova mengatakan hal tersebut jelas-jelas keraguan yang ganjil dan tidak konstitusional.
Pasalnya, tidak ada batasan hukum yang menegaskan halangan primordial tersebut kepada setiap warga negara yang berprestasi. Apalagi, kata Nova, hampir seluruh organisasi Muslim terbesar di Indonesia dengan terbuka menerima pencalonan Komjen Listyo.
"Jadi sama sekali tidak ada alasan untuk menunda pelantikan beliau," ujarnya.
Sebagaimana beredar di media massa, tidak hanya organisasi Muslim terbesar di Indonesia, NU yang memang tak pernah menolak opsi pemerintah, Muhammadiyah dan berbagai organisasi keagamaan Islam rata-rata menerima dengan baik pencalonan Komjen Listyo.
Hingga hari ini, selain PBNU, dukungan untuk Komjen Listyo juga sudah diberikan Pemuda Muhammadiyah.
"Saya melihat Presiden sangat tenang dan percaya diri mengajukan Pak Listyo, Pak Presiden tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang berkembang di luar," ujar Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Razikin kepada SINDOnews, Rabu (13/1/2021).
Selain itu, dukungan juga diberikan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Pusat, Zainut Tauhid Sa'adi.
tulis komentar anda