Brantas Abipraya Kirim Alat Berat, Bantu Evakuasi Korban Gempa Sulbar

Senin, 18 Januari 2021 - 16:38 WIB
PT Brantas Abipraya (Persero) tanggap bergerak membantu korban bencana gempa yang terjadi di Mamaju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (14/1/2021) dini hari.
MAMUJU - PT Brantas Abipraya (Persero) tanggap bergerak membantu korban bencana gempa yang terjadi di Mamaju dan Majene, Sulawesi Barat, Jumat (14/1/2021) dini hari.

Gempa berkekuatan magnitude 6,2 tersebut mengakibatkan sejumlah bangunan bertingkat di kota Mamuju robohber, dan beberapa akses jalan pun terputus longsoran tanah. Mengetahui hal ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi ini cepat tanggap memberikan bantuan dengan mengerahkan alat berat, yaitu empat unit eksavator, delapan unit dump truck 10.000 liter solar dan sembako ke lokasi bencana.

"Atas nama Brantas Abipraya, kami turut berduka cita yang mendalam. Kami pun turut berbelasungkawa atas jatuhnya korban meninggal dunia dalam bencana gempa bumi yang terjadi di Majene-Mamuju. Kami tiba di lokasi bencana sejak Sabtu (16/1/2021), siap membantu dan terus berkoordinasi terkait kebutuhan bantuan bagi korban, termasuk jika perlu penambahan alat berat lainnya," tutur Sofyan Saladin selaku Manager Operasi 2, Divisi Operasi 2 Brantas Abipraya.

Ditambahkan Sofyan, alat berat sangat dibutuhkan untuk membongkar reruntuhan bangunan rumah dan gedung, tumpukan beton dan besi-besi. Tak hanya itu, kehadiran alat berat ini juga dipergunakan untuk membantu membuka akses jalan, membersihkan puing-puing.





BUMN konstruksi yang juga turut mendukung beberapa proyek strategis dalam program Nawacita Presiden Jokowi ini berharap eksavator yang dibawanya dapat membantu mempercepat proses evakuasi para korban yang tertimpa reruntuhan.

"Alat berat dibawa langsung dari proyek Brantas Abipraya terdekat yang saat ini sedang dikerjakan, yaitu proyek PLTM Maiting Hulu di Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Tim proyek pun dikerahkan, yaitu dari proyek Daerah Irigasi (DI) Salugan di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, proyek Irigasi Baliase di Sulawesi Selatan dan proyek Bendungan Budong-Budong yang berlokasi di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat untuk membantu evakuasi para korban," papar Sofyan.

Bersama tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), tim Brantas Abipraya diarahkan untuk menuju lokasi bencana untuk segera membersihkan akses, membuka konektivitas jalan dari sedimen lumpur tinggi dan batang pohon akibat longsor pasca gempa yang memotong jalan dan mengevakuasi korban yang berada di dalam bangunan runtuh.

Gempa di Mamuju berpusat enam kilometer timur laut Kabupaten Majene 2,98 LS-118,94 BT pada kedalaman 10 kilometer. Gempa susulan dengan magnitudo 6,2 dirasakan warga Majene, Sulawesi Barat. Gempa terjadi selama 5 hingga 7 detik. Walau hanya dalam hitungan detik, getaran gempa terasa hingga Mamuju, Makasar dan Palu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More