Menlu Tegaskan Indonesia Tak Akan Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel
Rabu, 06 Januari 2021 - 16:14 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan Indonesia mendukung penuh kemerdekaan Palestina dan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Hal ini, kata Retno, sesuai dengan prinsip bahwa Indonesia tetap konsisten menjalankan prinsip hukum internasional. “Di tengah berbagai macam tekanan Indonesia mampu menunjukkan konsistensinya dalam menjalankan prinsip-prinsip hukum internasional,” ungkapnya dalam pernyataan pers tahunan Menlu selama 2020 yang dilakukan secara virtual, Rabu (6/1/2020). (Baca juga: Menlu: Keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan PBB Berakhir)
Terkait isu Palestina, Retno menegaskan, Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. “Hal ini juga dilakukan Indonesia untuk isu Palestina. Di penghujung 2020, santer terdengar berita seolah Indonesia akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Saya ingin menyampaikan kembali, bahwa hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegas Retno. (Baca juga: Menlu Retno Kembali Tegaskan RI Tidak Berniat Normalisasi Hubungan dengan Israel)
Retno juga mengatakan jika Indonesia akan memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution serta berdasarkan parameter Internasional yang telah disepakati. “Indonesia akan terus memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution dan berdasar parameter Internasional yang telah disepakati,” tambahnya.
Bahkan, Retno mengungkapkan jika Presiden Joko Widodo secara khusus pada 16 Desember 2020 telah melakukan telepon langsung dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dan menegaskan jika Indonesia akan mendukung kemerdekaan Palestina. “During phone call with President Abbas on 16 Desember 2020, President Joko Widodo stressed that Indonesia has no intention to open up diplomatic relations with Israel. Indonesia will continue to support the independence of Palestine based on two state solutions and UN security Council resolution as well as International a great parameter,” ungkap Retno.
Hal ini, kata Retno, sesuai dengan prinsip bahwa Indonesia tetap konsisten menjalankan prinsip hukum internasional. “Di tengah berbagai macam tekanan Indonesia mampu menunjukkan konsistensinya dalam menjalankan prinsip-prinsip hukum internasional,” ungkapnya dalam pernyataan pers tahunan Menlu selama 2020 yang dilakukan secara virtual, Rabu (6/1/2020). (Baca juga: Menlu: Keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan PBB Berakhir)
Terkait isu Palestina, Retno menegaskan, Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. “Hal ini juga dilakukan Indonesia untuk isu Palestina. Di penghujung 2020, santer terdengar berita seolah Indonesia akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Saya ingin menyampaikan kembali, bahwa hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegas Retno. (Baca juga: Menlu Retno Kembali Tegaskan RI Tidak Berniat Normalisasi Hubungan dengan Israel)
Retno juga mengatakan jika Indonesia akan memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution serta berdasarkan parameter Internasional yang telah disepakati. “Indonesia akan terus memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution dan berdasar parameter Internasional yang telah disepakati,” tambahnya.
Bahkan, Retno mengungkapkan jika Presiden Joko Widodo secara khusus pada 16 Desember 2020 telah melakukan telepon langsung dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dan menegaskan jika Indonesia akan mendukung kemerdekaan Palestina. “During phone call with President Abbas on 16 Desember 2020, President Joko Widodo stressed that Indonesia has no intention to open up diplomatic relations with Israel. Indonesia will continue to support the independence of Palestine based on two state solutions and UN security Council resolution as well as International a great parameter,” ungkap Retno.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda