Temuan Drone Bawah Laut Ancaman Serius Pertahanan RI
Selasa, 05 Januari 2021 - 21:01 WIB
(Baca juga: Soal Penemuan Seaglider Asing di Selayar, KSAL: Patut Diwaspadai )
Sukamta juga meminta Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI mengungkap pemilik seaglider tersebut untuk mengambil tindakan selanjutnya.Dia menegaskan pihaknya juga perlu mengetahui isi dari benda tersebut dan aktivitas apa saja yang sudah dilakukan dengan melihat isi rekaman yang ada di dalamnya. "Apa saja yang dilakukan (seaglider-red) dengan melihat record-nya. Semua itu perlu segera, untuk kepentingan kita sendiri," kata Sukamta.
Kemarin, Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak yang dikonformasi, meminta publik tidak berspekulasi atas temuan seaglider tersebut. “Kementerian Pertahanan mengajak publik tidak berpolemik yang kontraproduktif. Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI khususnya Angkatan Laut pasti akan menangani permasalahan tersebut,” kata Dahnil.
Dahnil membenarkan seaglider digunakan untuk keperluan pendataan oseanografi melalui survei atau pengamatan bawah laut. Merespons temuan tersebut, Kemenhan bersama TNI, khususnya Pusat Hidrografi dan Oseanografi, akan menyelidiki lebih lanjut terhadap benda mirip rudal tersebut.
Apakah Seaglider dari China? Dahnil menyebut, Kemhan maupun TNI belum bisa memastikan kabar tersebut. Karena itu, Dahnil berharap publik bisa memberikan kepercayaan kepada TNI dalam mengusut tuntas dari negara mana benda tersebut diproduksi.
Dia kemudian menuturkan, Menhan Prabowo Subianto sangat berkomitmen untuk memperkuat pertahanan negara. Demi mewujudkan angan tersebut, banyak kunjungan dilakukan ke negara produsen alutsista terbaik demi menjalin kerjasama serta mendapatkan peralatan yang terbaik sesuai kebutuhan pertahanan dan keamanan negara.
“Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia. Mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan NKRI yang lebih kuat,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan TNI AL akan terus bersikap waspada pasca penemuan seaglider di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. "Tentunya yang kita waspadai patut dan harus waspada dengan adanya alat-alat ini, berarti ada yang mengendalikan dan ada yang kapal mengendalikan," tutur Yudo saat konferensi pers, Senin (4/1/2021).
Yudo memaparkan, seaglider merupakan alat yang dapat dikendalikan dengan dua metode, baik dikontrol secara otomatis atau pun manual. Nantinya, pihaknya akan mengecek terlebih dulu seaglider tersebut kepunyaan siapa.
"Akan kita cek apakah dalam mengoperasikan ini ada kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait. Nanti kalau tidak ada berarti legal di wilayah kita tapi kalau dia mengoperasikannya di perairan internasional. Nah ini kita enggak mengklaim," tuturnya.
Sukamta juga meminta Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI mengungkap pemilik seaglider tersebut untuk mengambil tindakan selanjutnya.Dia menegaskan pihaknya juga perlu mengetahui isi dari benda tersebut dan aktivitas apa saja yang sudah dilakukan dengan melihat isi rekaman yang ada di dalamnya. "Apa saja yang dilakukan (seaglider-red) dengan melihat record-nya. Semua itu perlu segera, untuk kepentingan kita sendiri," kata Sukamta.
Kemarin, Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak yang dikonformasi, meminta publik tidak berspekulasi atas temuan seaglider tersebut. “Kementerian Pertahanan mengajak publik tidak berpolemik yang kontraproduktif. Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI khususnya Angkatan Laut pasti akan menangani permasalahan tersebut,” kata Dahnil.
Dahnil membenarkan seaglider digunakan untuk keperluan pendataan oseanografi melalui survei atau pengamatan bawah laut. Merespons temuan tersebut, Kemenhan bersama TNI, khususnya Pusat Hidrografi dan Oseanografi, akan menyelidiki lebih lanjut terhadap benda mirip rudal tersebut.
Apakah Seaglider dari China? Dahnil menyebut, Kemhan maupun TNI belum bisa memastikan kabar tersebut. Karena itu, Dahnil berharap publik bisa memberikan kepercayaan kepada TNI dalam mengusut tuntas dari negara mana benda tersebut diproduksi.
Dia kemudian menuturkan, Menhan Prabowo Subianto sangat berkomitmen untuk memperkuat pertahanan negara. Demi mewujudkan angan tersebut, banyak kunjungan dilakukan ke negara produsen alutsista terbaik demi menjalin kerjasama serta mendapatkan peralatan yang terbaik sesuai kebutuhan pertahanan dan keamanan negara.
“Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia. Mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan NKRI yang lebih kuat,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memastikan TNI AL akan terus bersikap waspada pasca penemuan seaglider di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. "Tentunya yang kita waspadai patut dan harus waspada dengan adanya alat-alat ini, berarti ada yang mengendalikan dan ada yang kapal mengendalikan," tutur Yudo saat konferensi pers, Senin (4/1/2021).
Yudo memaparkan, seaglider merupakan alat yang dapat dikendalikan dengan dua metode, baik dikontrol secara otomatis atau pun manual. Nantinya, pihaknya akan mengecek terlebih dulu seaglider tersebut kepunyaan siapa.
"Akan kita cek apakah dalam mengoperasikan ini ada kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait. Nanti kalau tidak ada berarti legal di wilayah kita tapi kalau dia mengoperasikannya di perairan internasional. Nah ini kita enggak mengklaim," tuturnya.
tulis komentar anda