Peta Berubah, Sandi Akan Jadi Lawan Anies di Pilpres 2024?

Minggu, 03 Januari 2021 - 14:30 WIB
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat berhasil memenangkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2017 silam. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Sandiaga Salahuddin Uno dinilai memiliki kans besar untuk kembali maju pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 setelah bergabung ke pemerintahan Jokowi.

Jika benar maju nyapres, Sandi berpeluang bertarung dengan sejumlah nama, termasuk di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan . Jika di PIlgub DKI Anies dan Sandi berpasangan, apakah di Pilpres 2024 mereka akan jadi lawan?

(Baca juga : Libur Akhir Pekan Sandi Uno Pilih Ngobrol dengan Mantan Menparekraf, Bahas Apa? )

Potensi kedua sahabat ini untuk bertarung sebagai lawan di 2024 sangat terbuka. Ada sejumlah alasan yang mendasarinya. Pertama, dari sisi elektabilitas, baik Anies maupun Sandi sama-sama mumpuni sebagai bakal capres terkuat. Berdasarkan survei terakhir lembaga SMRC yang dirilis akhir Desember 2020, Anies berada di urutan ketiga capres unggulan di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dengan eektabilitas 11%. Sandi di urutan empat dengan 7,9%.

(Baca juga : Mengukur Peluang AHY di 2024 Jika Diduetkan dengan Beberapa Figur Ini )





Dari sisi dukungan politik, Anies dan Sandiaga Uno juga diperkirakan tidak akan sulit mendapatkan kendaraan untuk nyapres, yakni partai. Keduanya memang bukan ketua umum partai, apalagi Anies yang bukan kader partai, namun mereka punya magnet untuk dilamar dan diusung partai sebagai capres.

(Baca juga : Tren Survei Capres 2024 Terjun Bebas, Prabowo Kena Operasi Politik )

Dimulai dari Anies. Sosok ini punya kans besar maju capres karena dukungan yang besar dari masyarakat, terutama kalangan pemilih Islam. Setelah Prabowo Subianto dan Sadiaga Uno menyeberang ke ke kubu pemerintahan Jokowi dan meninggalkan peran sebagai oposisi, praktis suara kelompok Islam kini bisa jadi hanya mengarah ke Anies. ( )

Partai yang disebut-sebut berpotensi mengusung Anies adalah NasDem dan juga PKS. Nasdem sejak setahun lalu secara terbuka menyatakan siap mengusung Anies jadi capres.

Adapun dukungan PKS karena pertimbangan kesamaan ideologi dan kedekatan. Sejak di Pilgub DKI 2017, partai ini memang sudah mengusung Anies. Jika Nasdem dan PKS mengusung Anies akan menarik karena dengan sendirinya akan melibatkan dua tokoh senior sebagai king maker, yakni Surya Paloh dan Jusuf Kalla. Paloh merupakan ketua umum NasDem, sedangkan JK dikenal dekat dengan Anies, termasuk berada di belakang layar saat Anies memenangi Pilgub DKI.

(Baca juga : Pernyataan Sikap KAMI Se-Jawa: Maklumat Kapolri Bentuk Penyalahgunaan Wewenang )

Sementara Sandi berpeluang nyapres setelah dia menerima jabatan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif di kabinet Jokowi. Tentu bukan semata jabatan menteri yang membuat Sandi berubah arah dan berbalik mendukung Jokowi yang dulu jadi lawannya di Pilpres 2019.

Sandi punya kalkulasi politik. Semua sudah dihitung dengan matang. Jika maju di pilpres dengan posisi sebagai oposan itu akan berat baginya. Pilihan realistis adalah bergabung ke Pemerintah Jokowi meski dengan risiko ditinggalkan pemilihnya saat Pemilu 2019. Risiko lainnya adalah dia harus bersaing dengan Prabowo yang notabene adalah ketua umum Gerindra.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More