Dukung Pembubaran, GP Ansor Ajak Eks Anggota FPI Gabung NU-Muhammadiyah

Kamis, 31 Desember 2020 - 15:04 WIB
GP Ansor mengajak eks anggota FPI bergabung ormas moderat seperti NU dan Muhammadiyah. Foto/ist
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) resmi dibubarkan terhitung sejak Rabu (30/12/2020). Gerakan Pemuda (GP) Ansor meminta para mantan anggota FPI untuk menghormati dan tunduk dengan keputusan pemerintah tersebut.

(Baca juga : Pembubaran FPI Picu Polemik, Pakar Pidana: Permainan Politik yang Sarkas )

“Ansor juga mengajak kepada eks kader-kader FPI untuk melanjutkan perjuangannya secara baik dengan bergabung di ormas Islam yang memiliki pandangan keislaman moderat (washatiyah). Cara ini menjadi jembatan terbaik dan bisa menghindari aksi-aksi yang tidak dibenarkan,” ujar Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Mohammad Haerul Amri, Kamis (31/12/2020).

(Baca: Polemik FPI, Advokat Ini Nilai Ormas Tak Terdaftar Bukan Berarti Ilegal)



Menurut Haerul Amri, saat ini ada banyak ormas Islam yang bisa menjadi wadah baru bagi para mantan anggota FPI, seperti Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah. Dia meyakini, dengan tangan terbuka ormas-ormas tersebut akan bersedia menerima niat para eks FPI untuk bergabung.

Selain diakui pemerintah, sejumlah ormas tersebut juga memiliki pandangan keislaman yang washatiyah, sehingga dakwah yang dilakukan mudah diterima masyarakat. "Mari bersama-sama untuk kembali meneguhkan komitmen kebangsaan kita dengan menciptakan situasi yang damai dan kondusif,” pinta dia.

(Baca juga : Pemuda Muhammadiyah: Ada Gejala Radikalisme dan Ekstremisme di FPI Menguat )

Haerul Amri juga menyatakan, GP Ansor sepenuhnya mendukung langkah pemerintah yang telah menerbitkan SKB 6 menteri tersebut. Sebab dia melihat dalam perjalanannya FPI nyata-nyata menunjukkan diri sebagai ormas yang melawan hukum di Indonesia. Cara dakwah FPI pun kerap bertentangan dengan nilai-nilai, norma serta azas kehidupan bersama masyarakat Indonesia.

(Baca: Beredar Video Habib Rizieq Dukung ISIS, Kuasa Hukum: Itu Fitnah! )

Atas pelarangan FPI ini, Ansor juga meminta kepada seluruh aparatur negara untuk bertindak tegas. Sebaliknya masyarakat tidak boleh mengambil tindakan main hakim sendiri. Publik diminta untuk berpikir jernih dengan tidak mudah terprovokasi dengan berita palsu (hoaks) dan menghasut.

Haerul Amri juga menginstruksikan kepada seluruh anggota Ansor, Banser, dan seluruh kader di penjuru Tanah Air untuk satu komando dan tetap menjaga kondusivitas kedamaian hidup bermasyarakat. "Caranya dengan mengedepankan sikap toleransi yang tinggi dan dialog demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), lebih-lebih di saat pandemi Covid-19 ini yang meniscayakan kolaborasi dan sinergi semua pihak,” terangnya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More