Terkuak! Kelompok Jamaah Islamiyah Sudah 9 Tahun Rekrut Teroris Muda Melalui Pesantren

Senin, 28 Desember 2020 - 19:33 WIB
Sejumlah teroris muda sedang menggelar latihan di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Foto Humas Polri
JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) melakukan pola perekrutan teroris muda melalui pondok pesantren sejak 9 tahun lalu. Para santri yang dipilih kemudian dilatih secara khusus dengan gaya militer. "Perekrutan generasi muda JI sejak tahun 2011," kata Argo di Mabes Polri, Senin (28/12/2020).

(Baca Juga: Terungkap! Teroris JI Habiskan Rp300 Juta untuk Berangkatkan Anggotanya ke Suriah)

Menurut Argo, puluhan teroris muda yang sudah direkrut lalu dilatih secara khusus di beberapa lokasi berbeda. Berdasarkan pemeriksaan terhadap narapidana teroris Joko Priyono alias Karso, ada 12 lokasi pelatihan yang salah satunya di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.



Mereka mengajarkan para teroris muda cara bela diri, menggunakan senjata tajam dan api hingga merakit bom. "Pak Karso ini merekrut dan juga merekrut pelatih. Ada 8 pelatih yang direkrut Pak Karso, ini digunakan untuk melatih murid (teroris muda)," ungkap Argo.

(Baca Juga: 95 Jebolan Santri Dilatih Merakit Bom dan Ahli Tempur Lalu Dikirim ke Suriah)

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya inimenyebut ada 96 teroris muda yang sudah direkrut. Tapi hanya sebagaian besar yang diberangkatkan ke Suriah. Sebab, sisanya sudah ditangkap sebelum diberangkatkan. "Dari 96 ini yang kemudian berangkat ke Suriah ada 66. Dan tentunya kenapa 66? Kenapa nggak 96? Karena ada beberapa yang sudah kita lakukan penangkapan," kata dia.

Argo juga membeberkan hasil penelurusan soal pendanaan jaringan teroris JI. Kelompok ini mengumpulkan uang ratusan juta untuk memberangkatkan para teroris muda ke Suriah. "Sekitar Rp300 juta untuk memberangkatkan ke Suriah untuk 10 sampai 15 orang (teroris muda)," ujar Argo.

(Baca Juga: Densus 88 Bongkar Markas Latihan Kelompok Jamaah Islamiyah di Semarang)

Dalam mengumpulkan uang yang tak sedikit itu, sambung Argo, kelompok teroris ini menerima sumbangan dari para pengikutnya. "Pendanaan ada dari anggotanya. Anggotanya yang aktif sekitar 6 ribu orang," ungkap Argo.
(ymn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More