Yaqut Cholil Qoumas Ingin Buktikan Kemenag Jadi Kementerian Semua Agama
Rabu, 23 Desember 2020 - 12:12 WIB
JAKARTA - Yaqut Cholil Qoumas resmi menduduki jabatan sebagai Menteri Agama. Setelah pagi tadi dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, dia menerima jabatan menteri agama dari Fachrul Razi yang berlangsung virtual, Rabu (23/12/2020).
Dalam sambutannya, Gus Yaqut sapaan akrabnya mengutip pernyataan Presiden Indonesia 1999-2001 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang pernah disampaikan Menag periode 2014-2019, Lukman Hakim Saifudin. Gus Dur mengatakan Kementerian Agama seperti pasar.
“Saya ingat mungkin waktu pak Lukman Hakim Saifudin, Saya dengar dulu ketika beliau masuk ke Kementerian ini, pertama beliau menceritakan bagaimana Gus Dur berseloroh soal Kementerian Agama, ini populer sekali. Gus Dur mengatakan yang diulang oleh pak Lukman Hakim, ‘Kementerian Agama itu seperti pasar, semua ada kecuali agama itu kata Gus Dur’,” ungkap Gus Yaqut salam sambutannya.
(Baca: Serahkan Jabatan Menag kepada Gus Yaqut, Fachrul Razi Ungkap Ada Tim Impian di Kemenag)
Gus Yaqut pun ingin membuktikan bahwa Kementerian Agama merupkan kementerian bagi semua agama. “Ini waktunya kita membuktikan bahwa Kementerian Agama ini bukan hanya Kementerian Agama. Tapi Kementerian semua agama. Sehingga yang disebut oleh Gus Dur ya ini, pasar agama-agama ini ada di Kementerian Agama. Tidak ada perbedaan, tidak ada diskriminasi semua agama ada di Kementerian ini,” tegasnya.
(Baca Juga : AS Beri Indonesia Miliaran Dollar Jika Normalisasi dengan Israel )
Agama, kata Gus Yaqut, merupakan inspirasi bukan aspirasi. “Kita tunjukkan kepada publik, Saya katakan kemarin di Istana Negara dan tadi juga Saya sampaikan kepada bapak Presiden, saya hanya ingin menjadikan melalui Kementerian Agama ini, saya ingin menjadikan agama ini sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Itu kalau di breakdown akan luar biasa, agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.”
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
“Bagaimana kita ini harus saling menghormati antar sesama pemeluk agama, bagaimana kita harus saling menghormati mereka yang berbeda keyakinan sebagaimana disampaikan oleh Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah. Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Toleransi tingkat tinggi ini harus dijadikan teladan dari sini dari Kementerian Agama ini,” ungkap Gus Yaqut.
Gus Yaqut pun tidak ingin di Kementerian Agama muncul diskriminatif. “Saya tidak ingin dari Kementerian ini justru muncul sikap-sikap atau cara-cara yang diskriminatif antara satu dengan yang lain. Saya tidak ingin itu ada atau muncul dari Kementerian Agama ini,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Gus Yaqut sapaan akrabnya mengutip pernyataan Presiden Indonesia 1999-2001 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang pernah disampaikan Menag periode 2014-2019, Lukman Hakim Saifudin. Gus Dur mengatakan Kementerian Agama seperti pasar.
“Saya ingat mungkin waktu pak Lukman Hakim Saifudin, Saya dengar dulu ketika beliau masuk ke Kementerian ini, pertama beliau menceritakan bagaimana Gus Dur berseloroh soal Kementerian Agama, ini populer sekali. Gus Dur mengatakan yang diulang oleh pak Lukman Hakim, ‘Kementerian Agama itu seperti pasar, semua ada kecuali agama itu kata Gus Dur’,” ungkap Gus Yaqut salam sambutannya.
(Baca: Serahkan Jabatan Menag kepada Gus Yaqut, Fachrul Razi Ungkap Ada Tim Impian di Kemenag)
Gus Yaqut pun ingin membuktikan bahwa Kementerian Agama merupkan kementerian bagi semua agama. “Ini waktunya kita membuktikan bahwa Kementerian Agama ini bukan hanya Kementerian Agama. Tapi Kementerian semua agama. Sehingga yang disebut oleh Gus Dur ya ini, pasar agama-agama ini ada di Kementerian Agama. Tidak ada perbedaan, tidak ada diskriminasi semua agama ada di Kementerian ini,” tegasnya.
(Baca Juga : AS Beri Indonesia Miliaran Dollar Jika Normalisasi dengan Israel )
Agama, kata Gus Yaqut, merupakan inspirasi bukan aspirasi. “Kita tunjukkan kepada publik, Saya katakan kemarin di Istana Negara dan tadi juga Saya sampaikan kepada bapak Presiden, saya hanya ingin menjadikan melalui Kementerian Agama ini, saya ingin menjadikan agama ini sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Itu kalau di breakdown akan luar biasa, agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.”
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
“Bagaimana kita ini harus saling menghormati antar sesama pemeluk agama, bagaimana kita harus saling menghormati mereka yang berbeda keyakinan sebagaimana disampaikan oleh Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah. Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Toleransi tingkat tinggi ini harus dijadikan teladan dari sini dari Kementerian Agama ini,” ungkap Gus Yaqut.
Gus Yaqut pun tidak ingin di Kementerian Agama muncul diskriminatif. “Saya tidak ingin dari Kementerian ini justru muncul sikap-sikap atau cara-cara yang diskriminatif antara satu dengan yang lain. Saya tidak ingin itu ada atau muncul dari Kementerian Agama ini,” tegasnya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda