Menhan Prabowo Ceritakan Sejarah Bela Negara dan Ajak Semua Pihak Gotong Royong
Sabtu, 19 Desember 2020 - 15:45 WIB
Lebih jauh disampaikan Prabowo, karenanya kesadaran setiap warga negara yang diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara merupakan soft power bangsa, bahkan akan memberikan detterence effect bagi negara lain yang ingin mencoba mengganggu kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa.
Di sisi lain, kesadaran bela negara juga menjadi modal sosial bangsa untuk membangun jati diri bangsa yang memiliki Skill, Knowledge dan Attitude yang baik sebagai suatu karateristik sumber daya manusia unggul yang diperlukan di era revolusi industri 4.0 menjadi bangsa yang maju, berkepribadian dan berkebudayaan yang sejajar dengan negara maju lainnya.
"Di era kekinian, dimana ancaman pandemi COVID-19 masih belum berakhir, yang paling urgent dalam melakukan Bela Negara adalah membela negara Indonesia untuk mengatasi pandemi COVID-19. Hal ini dapat dilakukan di antaranya dengan mematuhi protokol kesehatan yaitu menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun), sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
"Ini bisa dikatakan sebagai implementasi dari aksi bela negara. Selain itu, upaya Bela Negara juga dilakukan para tenaga medis dalam menyelamatkan pasien COVID-19. Mereka tanpa kenal lelah, dengan penuh kesadaran dan keikhlasan berada di garda terdepan sebagai pembela negara, memperjuangkan kesembuhan setiap warga negara yang terpapar virus COVID-19, walaupun nyawa sendiri taruhannya."
Begitu juga, lanjut dia, dalam melakukan upaya-upaya lain, di antaranya pemulihan kesehatan masyarakat, pemulihan ekonomi nasional, pendidikan dan keagamaan serta berbagai aspek kehidupan sebagai aksi Bela Negara.
Di sisi lain dalam era kekinian, PKBN terhadap setiap warga negara terutama generasi milenial sangatlah penting karena masa depan bangsa dan negara ada di genggaman generasi milenial. Generasi milenial yang hidup di era perkembangan IPTEK dan penerapan teknologi informasi saat ini, telah merubah dunia analog menjadi dunia digital.
Karena itu, pelaksanaan PKBN bagi generasi milenial ini harus lebih dititikberatkan pada upaya peningkatan literasi digital. Literasi digital dilakukan tidak hanya meningkatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, namun kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, dan memiliki sikap, berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif berdasarkan nilai-nilai dasar Bela Negara. (Baca juga: Peringati HBN 2020, Susaningtyas: Kesadaran Bela Negara Kikis Radikalisme)
"Peningkatan literasi digital ini penting agar generasi milenial bisa memanfaatkan dan menggunakan media sosial dengan baik dan bijak," tutupnya.
Di sisi lain, kesadaran bela negara juga menjadi modal sosial bangsa untuk membangun jati diri bangsa yang memiliki Skill, Knowledge dan Attitude yang baik sebagai suatu karateristik sumber daya manusia unggul yang diperlukan di era revolusi industri 4.0 menjadi bangsa yang maju, berkepribadian dan berkebudayaan yang sejajar dengan negara maju lainnya.
"Di era kekinian, dimana ancaman pandemi COVID-19 masih belum berakhir, yang paling urgent dalam melakukan Bela Negara adalah membela negara Indonesia untuk mengatasi pandemi COVID-19. Hal ini dapat dilakukan di antaranya dengan mematuhi protokol kesehatan yaitu menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun), sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
"Ini bisa dikatakan sebagai implementasi dari aksi bela negara. Selain itu, upaya Bela Negara juga dilakukan para tenaga medis dalam menyelamatkan pasien COVID-19. Mereka tanpa kenal lelah, dengan penuh kesadaran dan keikhlasan berada di garda terdepan sebagai pembela negara, memperjuangkan kesembuhan setiap warga negara yang terpapar virus COVID-19, walaupun nyawa sendiri taruhannya."
Begitu juga, lanjut dia, dalam melakukan upaya-upaya lain, di antaranya pemulihan kesehatan masyarakat, pemulihan ekonomi nasional, pendidikan dan keagamaan serta berbagai aspek kehidupan sebagai aksi Bela Negara.
Di sisi lain dalam era kekinian, PKBN terhadap setiap warga negara terutama generasi milenial sangatlah penting karena masa depan bangsa dan negara ada di genggaman generasi milenial. Generasi milenial yang hidup di era perkembangan IPTEK dan penerapan teknologi informasi saat ini, telah merubah dunia analog menjadi dunia digital.
Karena itu, pelaksanaan PKBN bagi generasi milenial ini harus lebih dititikberatkan pada upaya peningkatan literasi digital. Literasi digital dilakukan tidak hanya meningkatkan kemampuan menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, namun kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, dan memiliki sikap, berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif berdasarkan nilai-nilai dasar Bela Negara. (Baca juga: Peringati HBN 2020, Susaningtyas: Kesadaran Bela Negara Kikis Radikalisme)
"Peningkatan literasi digital ini penting agar generasi milenial bisa memanfaatkan dan menggunakan media sosial dengan baik dan bijak," tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda