Munarman, Mantan Pendekar Pembela HAM di Balik Transformasi FPI
Jum'at, 18 Desember 2020 - 15:47 WIB
JAKARTA - Sekitar tahun 2008, publik dikejutkan ”hijrah” Munarman . Dikenal sebagai aktivis pembela hak asasi manusia (HAM) dan hak-hak sipil yang dianggap berpaham liberal, Munarman muncul dengan paham yang dikenali kekanan-kananan alias radikal.
Setelah cukup lama menghilang, salah satu pendekar Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Kontras itu tiba-tiba muncul sebagai bagian aktor penyerangan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).
Bersama Habib Rizieq Shihab, Munarman yang menjabat Panglima Komando Laskar Islam dinyatakan bersalah dan divonis penjara masing-masing 1,5 tahun. Dalam wawancara dengan Refly Harun, Munarman menyebut di penjara itulah momentum perkenalannya lebih dalam dengan Habib Rizieq dan FPI.
(Baca:Jelang Aksi 1812, Tangkap Munarman dan Foto Senjata Tajam Menggema di Media Sosial)
Mereka kerap berdiskusi mengenai Islam dan Indonesia. ”Saya banyak memberikan informasi-informasi pandangan dunia terhadap Islam dari dokumen-dokumen selama saya di YLBHI,” ujar Munarman dalam video di saluran youtube Refly Harun.
Sekeluar dari penjara Munarman pun ikut berkecimpung di FPI. Transformasi FPI,meminjam istilah Rocky Gerung menilai perubahan pada FPI, tak bisa dilepaskan dari sosok Munarman. Dari kelompok kecil yang dicap sebagai pembuat onar, FPI menjelma sebagai fakta politik di pentas nasional. FPI mulai mengembangkan diri menjadi organisasi yang rapi ke dalam dan menunjukkan wajah baru ke luar.
”Kami terus memperbaiki komunikasi publik. Medsos juga youtube baru kami kembangkan sekitar tiga tahun terakhir,” ujar Munarman.
Di FPI, posisi Munarman mentereng dan strategis, yaitu sekretaris umum. Dia juga kerap bertindak sebagai juru bicara sekaligus advokat untuk membela FPI. Bahkan, ketika Habib Rizieq ditahan polisi, Munarman tetap bersuara kencang melakukan perlawanan. Seperti apa perjalanan karier Munarman?
(Baca:Munarman ke Peserta Aksi 1812: Hati-hati Banyak Provokator dan Penyusup)
Setelah cukup lama menghilang, salah satu pendekar Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Kontras itu tiba-tiba muncul sebagai bagian aktor penyerangan Front Pembela Islam (FPI) terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB).
Bersama Habib Rizieq Shihab, Munarman yang menjabat Panglima Komando Laskar Islam dinyatakan bersalah dan divonis penjara masing-masing 1,5 tahun. Dalam wawancara dengan Refly Harun, Munarman menyebut di penjara itulah momentum perkenalannya lebih dalam dengan Habib Rizieq dan FPI.
(Baca:Jelang Aksi 1812, Tangkap Munarman dan Foto Senjata Tajam Menggema di Media Sosial)
Mereka kerap berdiskusi mengenai Islam dan Indonesia. ”Saya banyak memberikan informasi-informasi pandangan dunia terhadap Islam dari dokumen-dokumen selama saya di YLBHI,” ujar Munarman dalam video di saluran youtube Refly Harun.
Sekeluar dari penjara Munarman pun ikut berkecimpung di FPI. Transformasi FPI,meminjam istilah Rocky Gerung menilai perubahan pada FPI, tak bisa dilepaskan dari sosok Munarman. Dari kelompok kecil yang dicap sebagai pembuat onar, FPI menjelma sebagai fakta politik di pentas nasional. FPI mulai mengembangkan diri menjadi organisasi yang rapi ke dalam dan menunjukkan wajah baru ke luar.
”Kami terus memperbaiki komunikasi publik. Medsos juga youtube baru kami kembangkan sekitar tiga tahun terakhir,” ujar Munarman.
Di FPI, posisi Munarman mentereng dan strategis, yaitu sekretaris umum. Dia juga kerap bertindak sebagai juru bicara sekaligus advokat untuk membela FPI. Bahkan, ketika Habib Rizieq ditahan polisi, Munarman tetap bersuara kencang melakukan perlawanan. Seperti apa perjalanan karier Munarman?
(Baca:Munarman ke Peserta Aksi 1812: Hati-hati Banyak Provokator dan Penyusup)
tulis komentar anda