Riak-Riak Perpecahan PAN Akan Berkelanjutan
Rabu, 13 Mei 2020 - 11:19 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengungkapkan bahwa riak-riak perpecahan di Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mulai terlihat dan akan terus berkelanjutan. Hal tersebut dikatakan Ujang menyikapi pernyataan Ketua DPW PAN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nazaruddin yang siap melepas jabatan karena menolak PAN bergabung ke pemerintah.
"Sudah mulai kelihatan riak-riak perpecahan di PAN akan terus berkelanjutan. Ketua DPW PAN DIY tersebut sudah tak nyaman di PAN. Karena PAN saat ini baginya tak kondusif lagi," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Rabu (13/5/2020).
Dia berpendapat, seharusnya kubu Zulkifli Hasan (Zulhas) merangkul semua kekuatan kubu Amien Rais (AR) pasca-Kongres V PAN di Kendari beberapa waktu lalu. "Pascakongres PAN, bukannya kubu Zulhas untuk merangkul semua kekuatan kubu AR. Yang terjadi adalah penyingkiran AR dan loyalis-loyalisnya," katanya. ( ).
Dia pun menilai Nazaruddin sudah tak tahan lagi melihat PAN saat ini. Lebih lanjut dia mengatakan, PAN dalam menatap masa depan pemilu di 2024 seharusnya saling bersinergi antardua kubu, Zulhas dan Amien Rais. "Bukannya saling menafikan dan saling menyingkirkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Hanafi Rais menyatakan mundur dari jabatan kepengurusan PAN periode 2020-2025, Ketua Fraksi PAN DPR RI, dan dari anggota DPR periode 2019-2024. Hanafi menilai PAN cenderung melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekalipun didahului kritik-kritik, bukan sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan. ( ).
"Sudah mulai kelihatan riak-riak perpecahan di PAN akan terus berkelanjutan. Ketua DPW PAN DIY tersebut sudah tak nyaman di PAN. Karena PAN saat ini baginya tak kondusif lagi," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Rabu (13/5/2020).
Dia berpendapat, seharusnya kubu Zulkifli Hasan (Zulhas) merangkul semua kekuatan kubu Amien Rais (AR) pasca-Kongres V PAN di Kendari beberapa waktu lalu. "Pascakongres PAN, bukannya kubu Zulhas untuk merangkul semua kekuatan kubu AR. Yang terjadi adalah penyingkiran AR dan loyalis-loyalisnya," katanya. ( ).
Dia pun menilai Nazaruddin sudah tak tahan lagi melihat PAN saat ini. Lebih lanjut dia mengatakan, PAN dalam menatap masa depan pemilu di 2024 seharusnya saling bersinergi antardua kubu, Zulhas dan Amien Rais. "Bukannya saling menafikan dan saling menyingkirkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Hanafi Rais menyatakan mundur dari jabatan kepengurusan PAN periode 2020-2025, Ketua Fraksi PAN DPR RI, dan dari anggota DPR periode 2019-2024. Hanafi menilai PAN cenderung melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekalipun didahului kritik-kritik, bukan sikap yang adil di saat banyak kader dan simpatisan menaruh harapan PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan. ( ).
(zik)
tulis komentar anda