Satgas: Kepatuhan Institusi Terhadap Prokes saat Pencoblosan di Bawah 50%

Kamis, 10 Desember 2020 - 19:00 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyayangkan kepatuhan institusi terhadap protokol kesehatan Covid-19 saat hari pencoblosan di bawah 50%. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan dari hasil pemantauan Satgas Penanganan Covid-19, pemungutan suara kemarin relatif terkendali. Baik dari sisi teknis penyelenggaraan maupun protokol kesehatan.

“Protokol kesehatan dalam tahapan pemungutan suara di Pilkada Serentak 2020 sudah berjalan dengan cukup baik.Ternyata masyarakat yang berpartisipasi dalam pilkada berhasil menerapkan 3M yang merupakan modal utama kita semua dalam beraktivitas dan menekan penularan. Ini perlu diapresiasi,” katanya saat konferensi pers, Kamis (10/12/2020). (Baca juga: Bertambah 6.033, Kini Ada 598.933 Kasus Covid-19 di Indonesia)

Dari data Satgas disebutkan bahwa rata-rata kepatuhan individu memakai masker di area TPS sebesar 95,96%. Sedangkan rata-rata kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan sebesar 90,71%. Meski sebagian besar disiplin menjalankan protokol kesehatan, Wiku menyebut masih ada pemilih yang ditegur. Hal ini dilihat dari hasil monitoring melalui sistem Bersatu Lawan Covid (BLC). “Dari 32 provinsi yang melingkupi 309 kabupaten/kota bahwa telah sebanyak 178.039 orang yang ditegur,” tuturnya. (Baca juga: Berkurang 3.416, Total 66.463 Orang Menjadi Suspek COVID-19)



Namun Wiku menyayangkan kepatuhan institusi terhadap protokol kesehatan saat pencoblosan kemarin di bawah 50%. “Di lain pihak hasil pantauan menunjukkan kepatuhan institusi dan kesediaan fasilitas penunjang seperti tempat cuci tangan, desinfektan, petugas pengawas penerapan protokol kesehatan, masih rendah yaitu di bawah 50%. Hal ini sangat kami sayangkan terlebih meningkat kepatuhan pemilih saat pilkada,” pungkasnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(cip)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More