Bahu-membahu Jadi Cara Ringankan Beban Sesama di Tengah Corona

Selasa, 12 Mei 2020 - 20:57 WIB
IKBT-BA (Ikatan Keluarga Besar Tegal - Bahari Ayu) dan IKASMA (Ikatan Alumni SMA 1 Tegal) punya cara tersendiri dalam rangka membantu pemerintah Tidak Mudik. Foto/Istimewa
JAKARTA - IKBT-BA (Ikatan Keluarga Besar Tegal - Bahari Ayu) dan IKASMA (Ikatan Alumni SMA 1 Tegal) dalam rangka membantu pemerintah Tidak Mudik, dengan tema 'Yuk Aja Mudik Saiki Melasi Mane Karo Bapane Kowen' bahu-membahu melakukan penggalangan dana, sembako dan APD untuk masyarakat Tegal di Jabodetabek yang saat ini diperkirakan berjumlah kurang lebih 350.000 orang.

Dengan niat baik IKBT-BA dan IKASMA mencoba menanggulangi pandemi virus Corona (Covid-19) dengan berbagai pihak untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Setelah tahap awal IKBT-BA dan IKASMA merealisasikan bantuan sembako untuk 2.000 orang, masker 2.500 pcs, baju Hazmat 100 buah, kaca mata Google medis 100 buah dan sanitizer 500 buah dalam rangka Tidak Mudik untuk penanggulangan pandemi Covid-19 terutama untuk memutus penyebarannya.

"Tahap selanjutnya IKBT- BA bekerja sama dengan PT Indonesia Power melakukan bantuan 2.000 nasi bungkus warteg untuk masyarakat perantauan Tegal yang tinggal Jabodetabek dengan tujuan utama memberikan stimulus agar warga perantauan Tegal di Jabodetabek Tidak Mudik," kata Ketua umum IKBT-BA dan IKASMA, Tafakurozak, Selasa (12/5/2020).



"Acara Seremonial pembagian nasi bungkus dengan menerapakan protokol kesehatan memakai masker dan physical distancing. Adapun acara dilakukan pada hari Senin, 11 Mei 2020, Jam 15.30 - 16.30 WIB, bertempat di Warteg Harapan Indah, Jalan Raya Harapan Indah, Tanah Apit, Medan Satria, Harapan Indah Bekasi, (Sebrang ACC Jaya Furniture atau Cuci Mobil Kingkong)," ucapnya.

Tafakurozak menjelaskan, IKBT-BA dan IKASMA memberikan bantuan 2.000 sembako dan 2.000 nasi bungkus sebagai Jaring Pengaman Sosial, untuk stimulus bagi warga perantauan dan para pedagang Warteg. Warga perantauan dan Warteg sebagai sasaran utama karena mereka yang langsung terdampak pandemi Covid-19.

"Warga perantauan Tegal di Jabodetabek yang berjumlah kurang lebih 350.000 orang umumnya bekerja di sektor informal saat ini serba susah hidupnya," katanya.

Sedangkan warteg kata dia, sebagai salah satu pelaku usaha kecil menengah juga mengalami kesulitan dalam penjualan maupun pembelian bahan baku pangan. Padahal warteg sebagai garda terdepan dalam menopang ekonomi masyarakat kecil dan menengah.

"Bantuan CSR dari PT Indonesia Power dalam pembagian nasi bungkus kepada warteg memberikan multiplier efek dan added value, karena bisa menolong Warteg sekaligus membantu pangan warga perantaun di Jabodetabek," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini pula IKBT-BA dan IKASMA mengusulkan kepada pemerintah agar memberikan subsidi pembelian bahan baku pangan dan meringankan pajak atau menghilangkan pungutan apa pun, mengingat Warteg sebagai garda terdepan sebagai pelaku usaha kecil dalam menyediakan panganan untuk orang-orang yang biasanya berusaha pada sektor informal.

"Semoga Tuhan Yang Maha Esa membantu dan meridhoi langkah-langkah kita semua keluar dari kemelut krisis pandemi Covid-19 yang mengancam kehidupan manusia di bumi Allah ini. Aamiin," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More