Mahfud MD Sebut Tak Ada Kaitan Meningkatnya Kasus Corona dengan Pilkada
Rabu, 09 Desember 2020 - 15:45 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bersyukur dengan laporan dari Satgas Penanganan Covid-19 , terkait pelaksanaan pilkada hari ini. Pasalnya angka pelaksanaan protokol kesehatan di pilkada hari ini cukup tinggi.
(Baca juga: Prof Wiku Sebut Tolong Pengertiannya, Tolong Kerja Sama yang Serius)
Di mana dari hasil pemantauan kepatuhan menggunakan masker di angka 96,59%. Sementara menjaga jarak laporan mencapai 91,46%.
(Baca juga: Angka Kematian Meningkat, Kepala Daerah Diminta Evaluasi Pelayanan Pasien Covid-19)
"Saya atau kita semua bergembira atau bersyukur. Tadi sudah mendengarkan informasi berdasarkan data tentang pengendalian Covid-19 dalam konteks khusus pilkada serentak tahun 2020," kata Mahfud MD dalam keterangan persnya, Rabu (9/12/2020).
Dia mengatakan, pada saat pemerintah memutuskan melanjutkan pelaksanaan pilkada banyak pihak yang khawatir bahwa akan munculnya klaster baru penularan virus Corona (Covid-19). Namun dari data laporan Satgas disebutkan bahwa ternyata tidak ada bedanya tren perkembangan Corona antara daerah peserta pilkada dan non pilkada.
"Bahkan di beberapa daerah yang tidak ada pilkada itu justru serangan Covid juga besar. Memang daerah-daerah yang ada pilkada perkembangan terinfeksi ada yang besar juga," ujarnya.
"Jadi tidak ada kaitan sebenarnya antara membesarnya terinfeksi ovid dengan penyelenggaraan pilkada. Seperti data yang kita lihat tadi. Mengapa? Karena kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk itu," lanjutnya.
Namun begitu Mahfud mengingatkan bahwa tahapan pilkada masih akan berlangsungs etelah pemungutan suara hari ini. Dia meminta agar kewaspadaan tetap dijaga.
"Tahapan pilkada masih akan berlangsung terus sampai akhirnya keputusan final KPU yang diteruskan dengan pelantikan oleh pemerintah terhadap mereka yang dinyatakan sebagai kepala daerah terpilih. Oleh sebab itu teruskan kewaspadaan seperti yang sudah kita lakukan selama ini," pungkasnya.
(Baca juga: Prof Wiku Sebut Tolong Pengertiannya, Tolong Kerja Sama yang Serius)
Di mana dari hasil pemantauan kepatuhan menggunakan masker di angka 96,59%. Sementara menjaga jarak laporan mencapai 91,46%.
(Baca juga: Angka Kematian Meningkat, Kepala Daerah Diminta Evaluasi Pelayanan Pasien Covid-19)
"Saya atau kita semua bergembira atau bersyukur. Tadi sudah mendengarkan informasi berdasarkan data tentang pengendalian Covid-19 dalam konteks khusus pilkada serentak tahun 2020," kata Mahfud MD dalam keterangan persnya, Rabu (9/12/2020).
Dia mengatakan, pada saat pemerintah memutuskan melanjutkan pelaksanaan pilkada banyak pihak yang khawatir bahwa akan munculnya klaster baru penularan virus Corona (Covid-19). Namun dari data laporan Satgas disebutkan bahwa ternyata tidak ada bedanya tren perkembangan Corona antara daerah peserta pilkada dan non pilkada.
"Bahkan di beberapa daerah yang tidak ada pilkada itu justru serangan Covid juga besar. Memang daerah-daerah yang ada pilkada perkembangan terinfeksi ada yang besar juga," ujarnya.
"Jadi tidak ada kaitan sebenarnya antara membesarnya terinfeksi ovid dengan penyelenggaraan pilkada. Seperti data yang kita lihat tadi. Mengapa? Karena kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk itu," lanjutnya.
Namun begitu Mahfud mengingatkan bahwa tahapan pilkada masih akan berlangsungs etelah pemungutan suara hari ini. Dia meminta agar kewaspadaan tetap dijaga.
"Tahapan pilkada masih akan berlangsung terus sampai akhirnya keputusan final KPU yang diteruskan dengan pelantikan oleh pemerintah terhadap mereka yang dinyatakan sebagai kepala daerah terpilih. Oleh sebab itu teruskan kewaspadaan seperti yang sudah kita lakukan selama ini," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda