PKS Ajak Ciptakan Pilkada yang Sehat, Demokratis, Aman, dan Damai
Rabu, 09 Desember 2020 - 09:14 WIB
JAKARTA - Pilkada Serentak 2020 ini dihelat dalam situasi tak biasa, di masa pandemi Covid-19 . Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera menekankan pentingnya pilkada yang sehat dan demokratis.
Mardani mengatakan, pemilih harus melakukan pengecekan terhadap rekam jejak para kandidat. Masyarakat diminta mewaspadai beredarnya informasi bohong yang hanya memperkeruh suasana.
"Di masa krisis seperti sekarang, masyarakat butuh perubahan, inovasi, dan pemimpin yang mampu menangani masalah dengan baik," ujarnya melalui akun twitter @MardaniAliSera, Rabu (9/12/2020).
Para pemilih di 270 daerah yang menyelenggarakan pilkada harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Tidak membawa anak-anak ke tempat pemungutan suara (TPS) dan datang sesuai jadwal.
( ).
Menurut Mardani, pilkada ini menelan anggaran Rp15,2 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Ditambah lagi, dana untuk protokol kesehatan sebesar Rp4,77 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Anggaran yang amat besar tersebut harus menghasilkan pilkada berkualitas. Keberhasilan pilkada ada di tangan kita semua," tuturnya.
Maka, lanjutnya, masyarakat tidak boleh terbuai oleh rayuan uang yang mungkin dilakukan para kandidat. Jika menemukan politik uang, segera laporkan ke pengawas pemilu setempat. Politik uang , menurutnya, merupakan bentuk kecurangan yang meracuni demokrasi Indonesia.
( ).
"Ayo ikut memilih ke TPS dan pastikan menggunakan hak suara untuk perubahan dan masa depan daerah enam tahun ke depan. Bersama-sama kita ciptakan Pilkada Serentak 2020 yang sehat, demokratis, aman, dan damai," pungkasnya.
Mardani mengatakan, pemilih harus melakukan pengecekan terhadap rekam jejak para kandidat. Masyarakat diminta mewaspadai beredarnya informasi bohong yang hanya memperkeruh suasana.
"Di masa krisis seperti sekarang, masyarakat butuh perubahan, inovasi, dan pemimpin yang mampu menangani masalah dengan baik," ujarnya melalui akun twitter @MardaniAliSera, Rabu (9/12/2020).
Para pemilih di 270 daerah yang menyelenggarakan pilkada harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Tidak membawa anak-anak ke tempat pemungutan suara (TPS) dan datang sesuai jadwal.
( ).
Menurut Mardani, pilkada ini menelan anggaran Rp15,2 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Ditambah lagi, dana untuk protokol kesehatan sebesar Rp4,77 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Anggaran yang amat besar tersebut harus menghasilkan pilkada berkualitas. Keberhasilan pilkada ada di tangan kita semua," tuturnya.
Maka, lanjutnya, masyarakat tidak boleh terbuai oleh rayuan uang yang mungkin dilakukan para kandidat. Jika menemukan politik uang, segera laporkan ke pengawas pemilu setempat. Politik uang , menurutnya, merupakan bentuk kecurangan yang meracuni demokrasi Indonesia.
( ).
"Ayo ikut memilih ke TPS dan pastikan menggunakan hak suara untuk perubahan dan masa depan daerah enam tahun ke depan. Bersama-sama kita ciptakan Pilkada Serentak 2020 yang sehat, demokratis, aman, dan damai," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda