Pengamat: Dialog 212 Penjajakan Awal Konsolidasi Kekuatan Oposisi
Rabu, 02 Desember 2020 - 15:18 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (SUDRA) Fadhli Harahab mengapresiasi langkah panitia agenda reuni 212 yang menggelar kegiatan dengan cara dialog nasional daring tanpa kerumunan massa. Menurutnya, langkah tersebut lebih bermartabat ketimbang menggelar reuni terbuka di Monas yang dikhawatirkan dapat memunculkan klaster baru COVID-19.
Fadhli menilai dialog sekaligus reuni 212 kali ini dapat menjadi awal penjajakan konsolidasi kekuatan oposisi , meskipun sedari awal kekuatan itu masih itu-itu saja alias muka lama. "Aku pikir reuni ini bisa dibilang sebagai arena penjajakan konsolidasi kekuatan oposisi," katanya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (2/12/2020).
Dia mengatakan, dialog reuni 212 juga bisa menjadi arena menyamakan persepsi dan isu terkait situasi nasional terkini. "Yang hadir muka lama, masih itu-itu aja. Aku pikir ini gerakan awal bagaimana menyatukan persepsi dan isu," katanya. ( )
Meskipun, sejak awal sudah dapat ditebak gerakan untuk apa dan mau kemana. "Ya, secara taktis reuni ini hanya sebagai pemanfaatan momentum. Apakah kelompok-kelompok ini dapat dipersatukan ke depannya? tinggal tunggu saja. Pilpres masih lama," katanya.
Kegiatan Dialog Nasional 212 yang dilaksanakan secara virtual dihadiri banyak tokoh. Dialog itu sendiri dilakukan sebagai pengganti reuni elemen 212 yang batal dilakukan di Monas karena kebijakan pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19.
Dialog itu langsung menghadirkan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) dan para alumni 212. Kegiatan yang dipandu Ustaz Haikal Hassan itu juga dihadiri tokoh yang selama ini berseberangan dengan pemerintahan Jokowi seperti Gatot Nurmantyo, Amien Rais, Din Syamsudin, Rocky Gerung, Fadli Zon, Mardani Ali Sera, Refly Harun, Said Didu, Ahmad Dhani, hingga Ekonom senior, Rizal Ramli dan tokoh lain yang sempat disebutkan Babe Haikal, sapaan Ustaz Haikal. ( )
Fadhli menilai dialog sekaligus reuni 212 kali ini dapat menjadi awal penjajakan konsolidasi kekuatan oposisi , meskipun sedari awal kekuatan itu masih itu-itu saja alias muka lama. "Aku pikir reuni ini bisa dibilang sebagai arena penjajakan konsolidasi kekuatan oposisi," katanya saat dihubungi SINDOnews, Rabu (2/12/2020).
Dia mengatakan, dialog reuni 212 juga bisa menjadi arena menyamakan persepsi dan isu terkait situasi nasional terkini. "Yang hadir muka lama, masih itu-itu aja. Aku pikir ini gerakan awal bagaimana menyatukan persepsi dan isu," katanya. ( )
Meskipun, sejak awal sudah dapat ditebak gerakan untuk apa dan mau kemana. "Ya, secara taktis reuni ini hanya sebagai pemanfaatan momentum. Apakah kelompok-kelompok ini dapat dipersatukan ke depannya? tinggal tunggu saja. Pilpres masih lama," katanya.
Kegiatan Dialog Nasional 212 yang dilaksanakan secara virtual dihadiri banyak tokoh. Dialog itu sendiri dilakukan sebagai pengganti reuni elemen 212 yang batal dilakukan di Monas karena kebijakan pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19.
Dialog itu langsung menghadirkan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) dan para alumni 212. Kegiatan yang dipandu Ustaz Haikal Hassan itu juga dihadiri tokoh yang selama ini berseberangan dengan pemerintahan Jokowi seperti Gatot Nurmantyo, Amien Rais, Din Syamsudin, Rocky Gerung, Fadli Zon, Mardani Ali Sera, Refly Harun, Said Didu, Ahmad Dhani, hingga Ekonom senior, Rizal Ramli dan tokoh lain yang sempat disebutkan Babe Haikal, sapaan Ustaz Haikal. ( )
(abd)
tulis komentar anda