Menanti Fajar di Serambi Mekkah

Rabu, 25 November 2020 - 05:01 WIB


Imam Salman Syarifuddin memimpin salat Subuh dengan khusyuk. Lantunan ayat sucinya terdengar amat merdu. Seusai salat, digelar ceramah subuh yang disampaikan oleh Tamliha Ihsan.

Isi ceramahnya ringan dan menyejukkan. Diawali dengan ajakan menjaga rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Menjaga ketaatan kepada Allah SWT dengan salat berjamaah. Dilanjutkan dengan kisah mengenai Perang Badar. Sayangnya, saya tidak bisa mendengarkan hingga selesai, karena shuttle hotel telah menjemput pada pukul 05.45 WIB dan kembali ke hotel dengan matahari yang belum kunjung tampak.

Keesokan paginya, saya bersama beberapa tamu hotel kembali ke Masjid Baiturahman. Namun kali ini lebih ramai, ada sekitar 150 orang jamaah. Tampak ada puluhan prajurit TNI yang ikut melaksanakan salat subuh berjamaah. Kali ini, dengan imam yang berbeda, yakni Jamhuri Ramli. Lantunan ayat suci Al-Qurannya sama merdunya dengan imam di hari sebelumnya. Ceramah Shubuh diisi oleh Fauzi Saleh yang membahas tentang rasa nikmat dan syukur dengan mencontohkan bentuk syukur yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

Menanti fajar di Serambi Mekkah merupakan pengalaman religius yang menenangkan dan tidak bisa didapat di daerah manapun di Indonesia. Namun, bagi yang hendak mengunjungi Masjid Baiturrahman, sebaiknya mengenakan pakaian sopan, dan tidak mengenakan celana jeans, khususnya bagi perempuan yang diwajibkan mengenakan kerudung saat berada di Aceh. Karena perempuan dengan celana jeans dan pakaian ketat tidak diperkenankan masuk, bahkan ke halaman masjid sekali pun.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More