Daring Tak Diminati, Bawaslu Hanya Catat 100 Akun Kampanye Medsos
Senin, 23 November 2020 - 20:09 WIB
JAKARTA - Kondisi bencana non-alam Covid-19 telah memaksa sejumlah kegiatan dalam tahapan Pilkada 2020 dilakukan dengan metode daring atau virtual. Tak terkecuali, dalam pelaksanaan kampanye di 270 daerah penyelenggara pilkada.
Sayangnya, kampanye yang diharapkan bisa dilakukan secara virtual dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19 ini belum menjadi pilihan utama bagi peserta Pilkada 2020.
"Tidak lebih dari 100 kampanye (di medsos) dilakukan," kata Anggota Bawaslu RI, Mochammad Afifuddin dalam diskusi 4 Pilar bertajuk 'Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 di Pilkada 2020 Demi Selamatkan Demokrasi' yang digelar di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2020).
(Baca: Kampanye Pilkada di saat Pandemi)
Padahal, kata dia, akun-akun media sosial resmi yang disampaikan peserta Pilkada 2020 kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) totalnya hampir 6 ribuan. Akan tetapi, mereka lebih memilih untuk menggelar kampanye tatap muka langsung dengan masyarakat.
( Klik link ini untuk Ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024 )
"Bisa jadi karena memang tantangannya banyak. Menurut kami tidak apa-apa kampanye di saat wabah ini dilakukan seperti tatap muka pertemuan terbatas, hanya protokol kesehatannya mesti diterapkan," ujar dia.
Sayangnya, kampanye yang diharapkan bisa dilakukan secara virtual dalam rangka mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19 ini belum menjadi pilihan utama bagi peserta Pilkada 2020.
"Tidak lebih dari 100 kampanye (di medsos) dilakukan," kata Anggota Bawaslu RI, Mochammad Afifuddin dalam diskusi 4 Pilar bertajuk 'Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 di Pilkada 2020 Demi Selamatkan Demokrasi' yang digelar di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2020).
(Baca: Kampanye Pilkada di saat Pandemi)
Padahal, kata dia, akun-akun media sosial resmi yang disampaikan peserta Pilkada 2020 kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) totalnya hampir 6 ribuan. Akan tetapi, mereka lebih memilih untuk menggelar kampanye tatap muka langsung dengan masyarakat.
( Klik link ini untuk Ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024 )
"Bisa jadi karena memang tantangannya banyak. Menurut kami tidak apa-apa kampanye di saat wabah ini dilakukan seperti tatap muka pertemuan terbatas, hanya protokol kesehatannya mesti diterapkan," ujar dia.
(muh)
tulis komentar anda