Politikus Demokrat: Kalau TNI Turun Tangan, Berarti Negara Kalah
Jum'at, 20 November 2020 - 16:53 WIB
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat, Andi Arief menilai saat ini kondisi politik Indonesia memasuki normal baru (new normal). Menurut dia, apabila Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah mengambil peran maka itu menunjukkan negara telah kalah.
"Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. Sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya," kata Andi Arief melalui akun Twitternya, @AndiArief_, Jumat (20/11/2020).
Pernyataan Andi Arief tidak spesifik merujuk kepada peristiwa politik tertentu. Namun seperti diketahui, saat ini TNI sedang mendapatkan sorotan terkait peristiwa iring-iringan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI di dekat Markas FPI di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta belum lama ini.(
)
Begitu juga dengan peristiwa penurunan baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui yang memerintahkan anggotanya melakukan penuruna baliho tersebut.
"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," tegas Dudung, seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.(Baca juga: Pangdam Jaya Akui Dia yang Perintahkan Penurunan Baliho Raksasa Habib Rizieq Shihab )
enderal Bintang Dua itu menjelaskan, para pria berbaju loreng tersebut berasal dari Garnisun. Dudung mengatakan, Satpol PP kerap kesulitan saat menertibkan spanduk itu.
"Perintah saya itu. Begini, kalau siapa pun di republik ini, siapa pun, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum," tandas Dudung
"Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. Sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya," kata Andi Arief melalui akun Twitternya, @AndiArief_, Jumat (20/11/2020).
Pernyataan Andi Arief tidak spesifik merujuk kepada peristiwa politik tertentu. Namun seperti diketahui, saat ini TNI sedang mendapatkan sorotan terkait peristiwa iring-iringan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI di dekat Markas FPI di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta belum lama ini.(
Baca Juga
Begitu juga dengan peristiwa penurunan baliho bergambar Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui yang memerintahkan anggotanya melakukan penuruna baliho tersebut.
"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," tegas Dudung, seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.(Baca juga: Pangdam Jaya Akui Dia yang Perintahkan Penurunan Baliho Raksasa Habib Rizieq Shihab )
enderal Bintang Dua itu menjelaskan, para pria berbaju loreng tersebut berasal dari Garnisun. Dudung mengatakan, Satpol PP kerap kesulitan saat menertibkan spanduk itu.
"Perintah saya itu. Begini, kalau siapa pun di republik ini, siapa pun, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum," tandas Dudung
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda