Wapres Ma'ruf Amin Bisa Meredakan Ketegangan Habib Rizieq dengan Pemerintah

Kamis, 19 November 2020 - 11:45 WIB
Wapres Maruf Amin. Foto/Dok Okezone
JAKARTA - Analis politik asal UIN Jakarta Adi Prayitno menilai peran Wakil Presiden Ma'ruf Amin cukup strategis untuk menjembatani kelompok Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan pemerintah. Mengingat, selain mewakili pemerintah, latar belakang Ma'ruf Amin sebagai tokoh Islam juga ikut mendukung terwujudnya wacana rekonsiliasi nasional.

Diketahui, Juru Bicara kelompok Alumni 212 Ustaz Haikal Hasan menyatakan, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) sebenarnya bersedia berdialog dengan pemerintah, namun hal ini terbentur dengan sikap salah satu figur pemerintahan yang tak suka dengan keberadaan HRS. Bahkan, Ustaz Haikal menyebut pemerintah melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko secara gamblang mengatakan tidak diperlukan rekonsiliasi nasional dengan kelompok HRS, karena sejak awal memang pemerintah tak ada masalah dengan HRS.

( ).



"Wapres ( Ma'ruf Amin ) sosok yang pas menjembatani berbagai silang pandangan yang terjadi belakangan antara Rizieq terhadap negara," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (19/11/2020).

Adi menganggap, Wapres Ma'ruf Amin saat ini memiliki peran yang strategis untuk menyatukan komponen bangsa. Terlebih, jika dilihat ke belakang, Ma'ruf juga sempat mesra dengan kelompok HRS pada saat kelompok Islam 212 mengawal fatwa MUI terhadap kasus penodaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta kala itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

( ).

Maka itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menyarankan agar Ma'ruf kembali 'bergandengan tangan dengan kelompok tersebut. "Untuk meredakan ketegangan peran Wapres sangat signifikan karena sosoknya yang merepresentasikan tokoh Islam bersahaja," pungkas dia.
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More