FIM PII Semangati Para Insinyur Terus Berinovasi di tengah Pandemi

Kamis, 19 November 2020 - 10:45 WIB
Pelantikan FIM PII Banten digelar di Gedung Institut Teknologi Indonesia, Tengerang Selatan, Minggu 15 November lalu. Foto/Istimewa
JAKARTA - Pengurus Forum Insinyur Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FIM PII) Banten Periode 2020-2023 dilantik. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat eksistensi dan memperluas kaderisasi organisasi.

Pelantikan FIM PII digelar di Gedung Institut Teknologi Indonesia, Tengerang Selatan, Minggu 15 November lalu.

Ketua FIM PII Pusat Haudhi Ramdayuza mengajak anggotanya untuk terus melakukan inovasi dan tidak menyerah dengan pandemi Covid-19 .

"Di Tahun 2020 saat ini tidak disangka pandemi menghantam dunia, FIM PII Pusat tidak menyerah dan melakukan inovasi untuk tetap melakukan kegiatan dengan membuat puluhan kegiatan webinar skala nasional hingga internasional sejak 6 bulan terakhir untuk mengembangkan potensi dan profesionalisme insinyur muda di Indonesia," kata Haudhi dalam keterangan pers kepada SINDOnews, Kamis (19/11/2020).

Menurut dia, FIM PII mempunyai tugas utama menghimpun seluruh lulusan teknik untuk bisa mengejar kompetensi keinsinyuran yang maksimal.



Para insinyur muda diharapkannya bisa menjadi agent of innovator. Tugas utama FIM PII, yaitu menjaring seluruh sarjana teknik, sains dan terapan untuk menjadi anggota PII dan bergabung ke dalam FIM PII.

Selain itu, sambung dia, mengajak seluruh insinyur muda dapat berperan aktif di organisasi PII melalui FIM PII, menyosialisasikan program kerja keprofesian insinyur yang ada di PII, dan menjadi wadah untuk memaksimalkan potensi seluruh insinyur muda yang ada di Indonesia.

"Pembangunan Indonesia sangat membutuhkan insinyur, karena sesuai data 5 tahun kebelakang, Indonesia masih kekurangan insinyur. Total dari tahun 2015-2019, Indonesia kekurangan 120.000 insinyur," tuturnya. )

Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Indonesia Marzan Aziz Iskandar yang merupakan tuan rumah penyelenggaraan kegiatan pelantikan FIM PII Banten dalam mengatakan, Indonesia baru saja beranjak dari negara dengan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah naik kelas menjadi negara dengan masyarakat berpendapatan menengah ke atas, yakni berkisar USD4000-USD12.000.( )

Indonesia saat ini pendapatannya sekitar USD4.000, sehingga untuk meningkatkan pendapatan Negara harus mengubah dari sistem efisiensi driven economy menjadi inovasi driven economy.

"Pembangunannya bukan lagi didasarkan pada kekayaan sumber daya alam melainkan didasarkan pada actor intellectual kemampuan mengembangkan produk baru dan disinilah peran insinyur dalam membangun negara," tuturnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(dam)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More