Lewat Digitalisasi Desa, Masyarakat Bisa Didorong Berbisnis Online
Senin, 09 November 2020 - 21:32 WIB
JAKARTA - Program internet masuk desa atau digitalisasi desa dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat di masa pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini. Terlebih saat ini sistem pembelajaran masih menerapkan pendidikan jarak jauh atau secara daring.
"Hasil rapat dengar pendapat antara Komite I DPD bersama Dirjen Pembangunan Daerah Desa Tertinggal Kementerian Desa (Kemendes PPDT) dan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Kemenkoinfo, saya sangat mengapresiasi program pemerintah internet masuk desa/digitalisasi desa sehingga program tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Abdul Rachman Thaha, Senin (9/11/2020).
Internet masuk desa dikatakannya bukan hanya untuk pendidikan, tetapi bisa juga mendorong masyarakat merasakan internet ini untuk berbisnis dan berusaha. Misalnya dalam memasarkan produk pertanian dan perkebunan.
"Sehingga mereka dapat langsung memasarkan hasil pertanian dan perkebunan tanpa melalui tengkulak lagi. Selama ini mereka menjual ke tengkulak dengan harga lebih murah," tuturnya.( )
Melalui internet, lanjut dia, masyarakat di desa utamanya di pelosok bisa berbelajar berbisnis lewat online. "Kami Komite I mendukung program Kemendes PPDT dan Kemenkoinfo dalam upaya percepatan aksesbilitasi internet dan digitalisasi desa bagi seluruh desa di indonesia, dan mendukung penambahan anggaran yang representatif untuk pembangunan infrasturktur internet di desa - desa," tuturnya.
Dia menjelaskan, DPD juga meminta Kemendes menyediakan data dan informasi terkait program aksesibilitas internet dan digitalisasi desa dalam rangka percepatan pembangunan desa.
Dengan demikian, kata dia, ke depan DPD bisa mengarahkan dan memberikan masukan kepada kepala-kepala desa melalui BUMDes untuk membuat Smart Desa.
"Dari Komite I DPD kami semua berharap program ini segera dijalankan jika ingin membangun Republik ini harus dari daerah. Oleh karena itu, DPD mempunyai tagline dari daerah untuk Indonesia," katanya.( )
"Hasil rapat dengar pendapat antara Komite I DPD bersama Dirjen Pembangunan Daerah Desa Tertinggal Kementerian Desa (Kemendes PPDT) dan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Kemenkoinfo, saya sangat mengapresiasi program pemerintah internet masuk desa/digitalisasi desa sehingga program tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Abdul Rachman Thaha, Senin (9/11/2020).
Internet masuk desa dikatakannya bukan hanya untuk pendidikan, tetapi bisa juga mendorong masyarakat merasakan internet ini untuk berbisnis dan berusaha. Misalnya dalam memasarkan produk pertanian dan perkebunan.
"Sehingga mereka dapat langsung memasarkan hasil pertanian dan perkebunan tanpa melalui tengkulak lagi. Selama ini mereka menjual ke tengkulak dengan harga lebih murah," tuturnya.( )
Melalui internet, lanjut dia, masyarakat di desa utamanya di pelosok bisa berbelajar berbisnis lewat online. "Kami Komite I mendukung program Kemendes PPDT dan Kemenkoinfo dalam upaya percepatan aksesbilitasi internet dan digitalisasi desa bagi seluruh desa di indonesia, dan mendukung penambahan anggaran yang representatif untuk pembangunan infrasturktur internet di desa - desa," tuturnya.
Dia menjelaskan, DPD juga meminta Kemendes menyediakan data dan informasi terkait program aksesibilitas internet dan digitalisasi desa dalam rangka percepatan pembangunan desa.
Dengan demikian, kata dia, ke depan DPD bisa mengarahkan dan memberikan masukan kepada kepala-kepala desa melalui BUMDes untuk membuat Smart Desa.
"Dari Komite I DPD kami semua berharap program ini segera dijalankan jika ingin membangun Republik ini harus dari daerah. Oleh karena itu, DPD mempunyai tagline dari daerah untuk Indonesia," katanya.( )
(dam)
tulis komentar anda