Joe Biden Presiden AS, Kabar Baik bagi Indonesia

Senin, 09 November 2020 - 17:22 WIB
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Joe Biden di Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Foto/Twitter Jokowi
JAKARTA - Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dinilai sebagai kabar baik bagi Indonesia, terutama dari sisi ekonomi.

Gaya politik Partai Demokrat, yang moderat akan mengurangi ketegangan antara China dengan AS sehingga perang dagang yang meninggi selama kepemimpinan Donald Trump akan berkurang.

Mantan anggota Komisi V DPR Anthon Sihombing mengatakan, perang dagang kedua negara selama ini berdampak terhadap berkurangnya perdagangan luar negeri Indonesia. "Karena itu, ketika ketegangan mereda, peluang perdagangan Indonesia akan semakin positif," katanya, Senin (9/11/2020).



Politikus Partai Golkar ini menuturkan, jika dilihat dari kepentingan pebisnis atau kapitalis, Presiden dari Partai Republik adalah sandaran yang nyaman. Sebab, seringkali kebijakan moneter dijadikan sebagai instrumen untuk menggairahkan ekonomi sehingga mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan.(Baca Juga: KPK Periksa Mantan Pejabat Pemkab Mimika Terkait Dugaan Korupsi Pembangunan Gereja)

Itu sebabnya, kata Anthon, pada masa pemerintahan Trump, pertumbuhan ekonomi AS melonjak tinggi. Berbeda dengan presiden dari Partai Demokrat, kebijakan moneternya tidak direkayasa untuk pertumbuhan ekonomi semata, melainkan untuk stablisasi harga barang dan jasa guna menjamin kesejahteraan rakyatnya. Yang diutamakan bukan kapitalisasi, tetapi kesetaraan dan keadilan sosial, melalui tunjangan sosial.

Anthon Sihombing berharap Indonesia bisa konsisten dengan politik luar negerinya yang bebas dan aktif, serta bersahabat dengan semua negara. Apabila terus ditingkatkan, nilai tambah terhadap barang dan jasa yang akan perdagangkan maka peluangnya akan semakin baik.(Baca Juga: Ini Detail Proyek Gereja di Mimika yang Disidik KPK).

Selain itu, hal yang perlu dibenahi dalam menyambut presiden baru AS ini adalah menciptakan iklim demokrasi yang sehat dalam negeri, iklim berusaha yang kompetitif, serta selalu meningkatkan nilai barang/jasa yang komperatif.

Dengan terpilihnya Joe Biden, harapan dunia secara umum dan khususnya rakyat AS akan menggambarkan langgam geopolitik dan ekonomi global berubah seketika. "Dampaknya bagi masyarakat Indonesia, menarik untuk diulas karena bagaimana pun, negara AS sebagai super power akan tetap sebagai penentu arah politik global," tuturnya.

Kemenangan Demokrat atas Republik, kata Anthon, sebetulnya suatu perputaran kekuasaan yang normal di AS. Kedua parpol yang mendominasi politik AS itu selalu bergantian dalam memimpin negaranya.

Periode lalu, AS dipimpin oleh Republik, periode ini berganti dipimpin oleh Demokrat. Hanya saja, tidak lazim pergantian presiden itu hanya satu periode. Terakhir terjadi pada Pilpres 1992. George Bush senior kalah dari Bill Clinton pada periode kedua Bush.

Republik yang konservatif sangat concern dengan nasionalisme. Mereka berpandangan bila kepentingan dalam negeri aman maka luar negeri pun akan hormat. "Sedangkan Demokrat berpandangan harus baik kepada semua negara agar kepentingan dalam negeri aman," tutur Anthon Sihombing.
(dam)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More