Evaluasi Libur Panjang, Satgas: Wisatawan Pakai Masker tapi Berkerumun
Kamis, 05 November 2020 - 19:53 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan dari data yang dikumpulkan Satgas Penangan COVID-19 , terjadi peningkatan kunjungan tempat wisata selama libur panjang 28 Oktober hingga 1 November 2020. Kenaikannya cukup signifikan mencapai 90%.
"Dari data yang dikumpulkan terdapat peningkatan pengunjung tempat wisata yang dimonitor selama libur panjang sebesar 90%. Angka yang tinggi sekali," katanya saat konferensi pers, Kamis (5/11/2020).
Wiku mengatakan bahwa dari hasil evaluasi menyebutkan secara umum destinasi wisata sudah tersedia tempat untuk mencuci tangan. Selain itu, juga mayoritas wisatawan sudah terlihat patuh untuk memakai masker. ( )
"Hal ini sangat apresiasi karena dengan memakai masker maka wisatawan dapat melindungi dirinya dan orang terdekat dari potensi penularan COVID-19," katanya.
Namun Wiku sangat menyayangkan masih terlihat di berbagai lokasi adanya masyarakat berkerumun. Kerumunan ini misalnya terjadi di Bali, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Jawa Timur.
"Hal ini tentu sangat disayangkan. Dan juga menjadi masukan bagi kita semua untuk dapat meningkatkan disiplin dalam menjaga jarak 1,5 meter sampai dengan 2 meter," ujarnya. ( )
"Dari data yang dikumpulkan terdapat peningkatan pengunjung tempat wisata yang dimonitor selama libur panjang sebesar 90%. Angka yang tinggi sekali," katanya saat konferensi pers, Kamis (5/11/2020).
Wiku mengatakan bahwa dari hasil evaluasi menyebutkan secara umum destinasi wisata sudah tersedia tempat untuk mencuci tangan. Selain itu, juga mayoritas wisatawan sudah terlihat patuh untuk memakai masker. ( )
"Hal ini sangat apresiasi karena dengan memakai masker maka wisatawan dapat melindungi dirinya dan orang terdekat dari potensi penularan COVID-19," katanya.
Namun Wiku sangat menyayangkan masih terlihat di berbagai lokasi adanya masyarakat berkerumun. Kerumunan ini misalnya terjadi di Bali, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Jawa Timur.
"Hal ini tentu sangat disayangkan. Dan juga menjadi masukan bagi kita semua untuk dapat meningkatkan disiplin dalam menjaga jarak 1,5 meter sampai dengan 2 meter," ujarnya. ( )
(abd)
tulis komentar anda