Jokowi Disarankan Sambut Kepulangan Habib Rizieq dengan Karpet Merah

Kamis, 05 November 2020 - 16:36 WIB
Habib Rizieq rencananya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada 10 November 2020 sekitar pukul 09.00 WIB. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Tokoh Masyarakat Tionghoa, Lieus Sungkharisma angkat bicara menyikapi rencana kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq ke Indonesia. Rencananya, Habib Rizieq tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada 10 November 2020 sekitar pukul 09.00 WIB.

"Ini merupakan langkah yang positif bagi Indonesia dalam upaya membangun kehidupan kenegaraan yang kondusif," kata Lieus Sungkharisma dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Kamis (5/11/2020).

Koordinator Forum Rakyat ini berpendapat, pulangnya Habib Rizieq setelah 3,5 tahun lebih berada di pengungsian, adalah langkah besar bagi pembangunan politik Indonesia di masa datang. "Oleh karena itu, saya menyarankan agar Presiden Jokowi menyambut kepulangan Habib Rizieq dengan membentangkan karpet merah dan memberinya ruang yang luas untuk memimpin revolusi akhlak di negeri ini," ujarnya. ( )



Lieus melanjutkan, terlepas dari apapun masalah yang selama ini menimpa Habib Rizieq hingga mengasingkan diri ke Saudi Arabia, kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia adalah berkah yang harus disyukuri oleh pemerintah Indonesia. "Sebab, apapun cerita buruk yang dihubung-hubungkan dengan Habib Rizieq selama ini, faktanya Habib Rizieq adalah salah satu putra terbaik Indonesia yang sudah seharusnya dihargai sebagai asset bangsa," ujarnya.

Seperti diketahui, Habib Rizieq dan keluarganya berangkat ke luar negeri pada April 2017 untuk melaksanakan ibadah umrah. Namun, kata Lieus, rupanya ada rentetan peristiwa lain yang terjadi sebelumnya, yakni berupa teror yang mengancam jiwanya dan keluarganya.

"Seperti kata Ketua Presidium 212, Ustaz Ansufri ID Sambo, di antaranya adalah peristiwa penembakan oleh sniper yang menyasar ke rumah Habib. Akibat teror itu, Ustaz Ansufri ID Sambo bahkan sempat mengadu ke Komnas HAM," ujar Lieus.

Ia menambahkan, pada perkembangannya kepergian Habib Rizieq ke luar negeri itu kemudian dikait-kaitkan dengan macam-macam cerita buruk. Kata dia, Habib Rizieq sendiri kemudian sempat diperiksa oleh polisi sebagai saksi kasus percakapan porno yang katanya melibatkan Firza Husein.( )

"Namun, apapun cerita buruk yang menimpa Habib Rizieq itu, adalah tidak pantas ulama dan Imam Besar FPI tersebut diperlakukan seperti itu. Bahkan sudah berkali-kali Habib Rizieq menyatakan ingin pulang. Namun selalu saja beredar pernyataan dari para pejabat negara yang justru menyudutkannya," kata Lieus.

Ia mengungkapkan ada saja isu yang dihembuskan. Dari masalah deportasi, izin tinggal, overstay sampai pencekalan. "Di satu sisi mereka selalu bilang silakan Habib Rizieq pulang, tapi di sisi lain selalu muncul pernyataan yang memojokkannya. Termasuk yang belakangan ini pernyataan dari Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut Habib Rizieq dicekal karena menerima amplop pengumpulan dana untuk tujuan politik. Padahal tuduhan itu tidak terbukti," katanya.

Maka itu, Lieus meminta Presiden Jokowi untuk mengingatkan para pembantunya agar tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang justru semakin memperkeruh suasana terkait kepulauan Habib Rizieq. "Negara ini tidak bisa dibiarkan kisruh terus oleh statement-statement pejabatnya yang asal bicara. Negeri ini butuh membangun. Tapi pembangunan hanya bisa dijalankan dengan baik kalau situasi sosial politik negara berjalan kondusif," katanya.

Dia mengaku akan memberi dukungan penuh pada langkah-langkah positif Presiden Jokowi dalam menyambut kepulangan Habib Rizieq tersebut. "Presiden Jokowi harus menjadikan kepulangan Imam Besar FPI dengan jutaan pengikut ini sebagai langkah awal rekonsiliasi untuk kebaikan bangsa," kata Lieus yang berjanji akan datang untuk ikut menyambut kepulangan Habib Rizieq di bandara.( )
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More