Sandi Sebut Pemerintah Punya Peluang Ciptakan Lapangan Kerja lewat UMKM
Rabu, 04 November 2020 - 18:43 WIB
JAKARTA - Pengusaha nasional sekaligus politikus Gerindra Sandiaga Salahudin Uno menilai, Indonesia punya peluang untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya setelah menerima perpanjangan preferensi tarif Generalized System of Preferences (GSP) atau pembebasan bea masuk dari Amerika Serikat (AS).
(Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Terapkan Rekayasa Perawatan)
Meski kebijakan pembebasan bea masuk dari Amerika Serikat ditetapkan di masa pemerintahan Donal Trump, Sandi pengatakan, siapapun nantinya yang menang dalam pemilihan presiden AS, baik Joe Biden maupun Donal Trump, akan meneruskan perjanjian ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
"Dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi. Tapi saya melihat kemungkinan Biden mengakhiri kebijakan GSP sangat kecil. Karena Biden akan berupaya mengurangi ketegangan dagang, akan ada de-eskalasi," kata Sandi, Rabu (4/11/2020).
(Baca juga: Nama Burhanudin dan Hatta Ali Kembali Disebut di Sidang Andi Irfan Jaya)
Sandi pun mendorong pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) segera memanfaatkan peluang emas ini untuk melakukan diplomasi dagang dalam skala besar.
"Saran saya untuk pemerintah, kepada Pak Jokowi atau Menteri Perdagangan dan duta besar yang baru bertugas di sana, kita harus lakukan diplomasi dagang skala besar, karena ini merupakan peluang besar bagi kita," ucap Sandi.
Lebih lanjut Sandi mengatakan, Inonesia punya banyak peluang untuk melanjutkan GSP ini dengan pendekatan yang lebih holistik agar kita naik kelas.
Saat ini kata Sandi, Indonesia berada di urutan ke 50 sebagai mitra dagang AS. Melalui perpanjangan kerjasama ekonomi ini, setidaknya Indonesia bisa masuk 10 besar negara mitra dagang AS dengan posisi ekonomi di urutan ke 16 dunia.
"Kita bisa fokus di UMKM. Karena UMKM ini bisa gas pol menaikkan ekspor tiga kali lipat. Kita bisa gunakan pembebeasan tarf ini untuk menggenjot ekspor," jelas Sandi.
"Pilih saja fokus pada 20 produk unggulan UMKM dan komunitas ekspor. Kenapa UMKM, karena ini menciptakan lapangan kerja. Di tengah pandemi ini kita butuh solusi konkrit untuk menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya," imbuh dia.
(Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Terapkan Rekayasa Perawatan)
Meski kebijakan pembebasan bea masuk dari Amerika Serikat ditetapkan di masa pemerintahan Donal Trump, Sandi pengatakan, siapapun nantinya yang menang dalam pemilihan presiden AS, baik Joe Biden maupun Donal Trump, akan meneruskan perjanjian ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
"Dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi. Tapi saya melihat kemungkinan Biden mengakhiri kebijakan GSP sangat kecil. Karena Biden akan berupaya mengurangi ketegangan dagang, akan ada de-eskalasi," kata Sandi, Rabu (4/11/2020).
(Baca juga: Nama Burhanudin dan Hatta Ali Kembali Disebut di Sidang Andi Irfan Jaya)
Sandi pun mendorong pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) segera memanfaatkan peluang emas ini untuk melakukan diplomasi dagang dalam skala besar.
"Saran saya untuk pemerintah, kepada Pak Jokowi atau Menteri Perdagangan dan duta besar yang baru bertugas di sana, kita harus lakukan diplomasi dagang skala besar, karena ini merupakan peluang besar bagi kita," ucap Sandi.
Lebih lanjut Sandi mengatakan, Inonesia punya banyak peluang untuk melanjutkan GSP ini dengan pendekatan yang lebih holistik agar kita naik kelas.
Saat ini kata Sandi, Indonesia berada di urutan ke 50 sebagai mitra dagang AS. Melalui perpanjangan kerjasama ekonomi ini, setidaknya Indonesia bisa masuk 10 besar negara mitra dagang AS dengan posisi ekonomi di urutan ke 16 dunia.
"Kita bisa fokus di UMKM. Karena UMKM ini bisa gas pol menaikkan ekspor tiga kali lipat. Kita bisa gunakan pembebeasan tarf ini untuk menggenjot ekspor," jelas Sandi.
"Pilih saja fokus pada 20 produk unggulan UMKM dan komunitas ekspor. Kenapa UMKM, karena ini menciptakan lapangan kerja. Di tengah pandemi ini kita butuh solusi konkrit untuk menciptakan lapangan kerja sebesar-besarnya," imbuh dia.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda