DPR Dukung Komitmen Erick Thohir Prioritaskan Vaksin Merah Putih

Selasa, 03 November 2020 - 17:05 WIB
Anggota Komisi VI DPR Achmad Baidowi mendukung komitmen Menteri BUMN Erick Thohir tetap memprioritaskan vaksin merah putih sebagai hasil karya anak bangsa. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mendukung komitmen Menteri BUMN Erick Thohir yang tetap memprioritaskan vaksin merah putih sebagai hasil karya anak bangsa. Akan tetapi dia mengingatkan, agar vaksin yang akan diproduksi dalam negeri juga harus memenuhi standar kesahatan dunia internasional.

(Baca juga: Pembuatan Vaksin Dipercepat, Ahli Virologi: Tidak Boleh Mengesampingkan Aspek Keamanan)

"Kita kan sangat mendukung vaksin produksi dalam negeri yang kemudian diistilahkan vaksin merah putih, tapi vaksin yang akan diproduksi dalam negeri juga harus memenuhi standar kesahatan dunia, bukan hanya sekadar gagah-gagahan pokoknya bisa memproduksi vaksin, tapi harus benar-benar sesuai dengan standar dunia internasional," ujar pria yang akrab disapa Awiek ini kepada wartawan, Selasa (3/11/2020).

(Baca juga: Umrah Dibuka, Berikut Syarat Bisa Berangkat di Tengah Pandemi)

Dia mengatakan, di era Pandemi Covid-19 (virus Corona) saat ini menghasilkan kendala di bisnis kesehatan di tanah air, selain itu juga masih adanya persoalan di bidang kesehatan yang mayoritas berasal dari impor.



Dengan adanya keberpihakan terhadap vaksin Merah Putih, dia menganggap sebagai wujud perhatian Erick Thohir untuk meningkatkan kualitas dunia medis dan obat-obatan di Indonesia dan terutama mampu menekan ketergantungan terhadap impor.

"Maka kemudian kalau ada semacam upaya afirmasi terhadap keberpihakan kita terhadap vaksin-vaksin yang diporduksi oleh anak negeri itu luar biasa bagus," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Dia melanjutkan, vaksin merah putih akan menjadi kebanggaan Indonesia dalam dunia medis, selain untuk menciptakan kemandirian dalam bidang kesehatan, sehingga tidak selalu bergantung pada impor.

"Tapi harus dipastikan bahwa bahan baku vaksin yang akan dibuat itu mayoritas produk dalam negeri, kalau kemudian vaksinnya dibuat di Indonesia tapi bahan bakunya imporkan sama dengan bohong itu, tetapi ada komposisi produk domestiknya berapa, itu mestinya saya kira untuk memenuhi kualifikasi dia sebagai produk dalam negeri," ungkapnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More