Pesantren Bisa Jadi Role Model Pencegahan Covid-19

Kamis, 22 Oktober 2020 - 16:32 WIB
Kirana juga memaparkan, dalam penerapan protokol kesehatan, masyarakat memang masih memerlukan edukasi yang lebih intensif. Menurut hasil survei yang dilakukan Kemenkes, pada bulan September, penggunaan masker baik secara signifikan yakni mencapai 92 persen. Namun, langkah ini belum diiringi dengan protokol kesehatan lainnya yaitu menjaga jarak tercatat hanya 74 persen, dan melakukan cuci tangan rutin, mencapai 74 persen.



Dengan kondisi ini, ia meminta semua pihak berperan turut mencegah penularan Covid-19 ini. Mengingat covid-19 hingga kini belum ada obat dan vaksinnya. "Tapi percayalah, dibalik kesulitan pasti ada kemudahan," katanya.

Salah satu pesantren yang telah menerapkan protokol kesehatan adalah Yayasan Islam Al-Hamidiyah. Menurut Ketua Yayasan Al Hamidiyah dr. Imam Susanto Syaichu, yayasannya telah memiliki struktur satgas Covid-19. Pihaknya telah mengalokasikan anggaran mandiri serta anggaran dari Kemenag RI.

Hingga kini, para santri juga melakukan kegiatan belajar belajar dari rumah atau daring. Sedangkan para pengajar dan karyawan diberlakukan kerja efektif sebanyak 50 persen.

"Di lingkungan pesantren, Kami melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin terutama di lokasi fasilitas publik misalnya masjid, memberlakukan wajib masker, serta menyediakan fasilitas cuci tangan sebelum masuk lokasi pesantren hingga tidak memberlakukan salaman agar tidak terjadi transmisi Covid-19," paparnya.

Hal yang sama dilakukan oleh Pesantren Ruhul Islam Anak Bangsa. Menurut Ketua Yayasan Tengku Kusnadi Nurdin, di awal terjadi pandemi, pihaknya melakukan sejumlah protokol kesehatan.

Ia mengaku, menjalankan protokol kesehatan memang berat bagi pesantren. Sehingga ia menyarankan, bagi pesantren yang belum siap sarana dan prasarana, tidak terburu melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

Ia menceritakan, di pesantren, pihaknya menyediakan 60 titik pencucian tangan dnegan sabun. ia juga menyediakn masker bagi santri dan mewajibkan mempergunakannnya dalam kegiatan sehari-hari.

Dalam gaya hidup pun juga dilakukan terobosan yang berarti, yakni, memberikan makanan yang bergizi, olah raga setiap hari serta suplemen rutin bagi santri. "Kami menjaga betul gaya hidup santri agar imun mereka meningkat," terangnya.

Tak hanya itu, para santri yang baru masuk akan dikarantina dan diisolasi di ruangan terpisah selama 14 hari sebelum berbaur dengan para santri lainnya.

"Dan hasilnya, alhamdulillah dari 726 santri yang belajar, tidak ada yang terkena Covid-19. Semoga Kami akan selalu dilindungi," tutupnya. (atik)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More