Soal Aktor Intelektual Demo UU Ciptaker, Arief Poyuono Beda Pendapat dengan Prabowo
Selasa, 13 Oktober 2020 - 14:16 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Arief Poyuono berbeda pandangan dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang meyakini bahwa dalang dari aksi anarkis penolakan Undang-Undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker) kemarin merupakan pihak asing.
"Menurut saya yang danai aksi tolak UU Omnibus Law Ciptaker sih bukan pihak asing, salah besar keyakinan Prabowo, wong UU Ciptaker itu merupakan UU yang dinanti investor asing," kata Arief dalam keterangannya, Selasa (13/10/2020).
Menurut Arief, tuduhan Prabowo justru mengaburkan dalang utama yang mendanai aksi rusuh demo penolakan UU Ciptaker. Dia melihat, aksi kerusuhan yang mendompleng aksi buruh dan mahasiswa dalam menolak UU Ciptaker ini memiliki kesamaan dengan aksi Mei 1998 oleh mahasiswa yang didompleng oleh segerombolan perusuh yang melakukan pembakaran-pembakaran pusat-pusat pertokoan di Jakarta dan pengrusakan fasilitas publik.
( ).
"Di mana kerusuhan Mei tidak pernah ditemukan ada pihak asing yang mendanai dan dalang kerusuhan Mei juga belum ada hingga sekarang," terang Arief.
Karena itu, Ketua Umum FSP BUMN Bersatu itu meyakini bahwa dalang intelektual yang mendanai demo penolakan UU Ciptaker itu berasal dari dalam negeri.
"Saya yakin kalau dalang dan pendana kelompok perusuh yang mendompleng aksi buruh dan mahasiswa untuk menolak UU Ciptaker berasal dari dalam negeri," tegasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menuding bahwa aksi yang berakhir ricuh ini ditunggangi oleh kepentingan yang berasal dari luar negeri yang sengaja ingin menciptakan persitiwa tersebut terjadi.
"Ada kekuatan-kekuatan asing, ada negara-negara tertentu yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju," tegasnya.
( ).
"Menurut saya yang danai aksi tolak UU Omnibus Law Ciptaker sih bukan pihak asing, salah besar keyakinan Prabowo, wong UU Ciptaker itu merupakan UU yang dinanti investor asing," kata Arief dalam keterangannya, Selasa (13/10/2020).
Menurut Arief, tuduhan Prabowo justru mengaburkan dalang utama yang mendanai aksi rusuh demo penolakan UU Ciptaker. Dia melihat, aksi kerusuhan yang mendompleng aksi buruh dan mahasiswa dalam menolak UU Ciptaker ini memiliki kesamaan dengan aksi Mei 1998 oleh mahasiswa yang didompleng oleh segerombolan perusuh yang melakukan pembakaran-pembakaran pusat-pusat pertokoan di Jakarta dan pengrusakan fasilitas publik.
( ).
"Di mana kerusuhan Mei tidak pernah ditemukan ada pihak asing yang mendanai dan dalang kerusuhan Mei juga belum ada hingga sekarang," terang Arief.
Karena itu, Ketua Umum FSP BUMN Bersatu itu meyakini bahwa dalang intelektual yang mendanai demo penolakan UU Ciptaker itu berasal dari dalam negeri.
"Saya yakin kalau dalang dan pendana kelompok perusuh yang mendompleng aksi buruh dan mahasiswa untuk menolak UU Ciptaker berasal dari dalam negeri," tegasnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menuding bahwa aksi yang berakhir ricuh ini ditunggangi oleh kepentingan yang berasal dari luar negeri yang sengaja ingin menciptakan persitiwa tersebut terjadi.
"Ada kekuatan-kekuatan asing, ada negara-negara tertentu yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju," tegasnya.
( ).
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda