Epidemiolog UI Memprediksi Vaksinasi Baru Selesai Akhir 2021
Selasa, 13 Oktober 2020 - 11:41 WIB
JAKARTA - Pemerintah memburu vaksin Covid-19 ke sejumlah produsen di China dan Inggris. Ditargetkan, vaksin sudah tiba di Tanah Air pada November nanti.
Setidaknya sudah ada empat vaksin yang akan digunakan Indonesia untuk meredam pandemi Covid-19. Vaksin itu berasal dari Sinovac, Cansino, Sinopharm, dan AstraZeneca. Ahli epidemiologi Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan pada prinsipnya semua negara boleh membeli vaksin dari manapun.
“Ada kebutuhan dan asal ada uang. Business to business, semua orang bisa membeli. Pembeliannya diatur oleh World Health Organization (WHO),” ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Senin malam (12/10/2020).
(Baca: Jokowi Tagih Roadmap Vaksinasi Covid-19 Dipaparkan Minggu Ini)
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) itu menerangkan semua yang memproduksi vaksin harus menyebarkannya ke negara lain. “Wajar kalau Indonesia membelinya,” ucapnya.
Isu utama dalam proses pembuatan dan penggunaan vaksin ini adalah keamanan dan efektivitasnya. Tri Yunis mengungkapkan sebuah vaksin akan dilihat efikasinya atau kemampuan melindungi tubuh seseorang.
Pandemi Covid-19 ini nyaris menghentikan seluruh aktivitas manusia di muka bumi. Para produsen dan ilmuan di dunia pun berlomba-lomba untuk menemukan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus Corona.
Dalam keadaan normal, proses penelitian sebuah vaksin bisa membutuhkan 5 tahun. Untuk pandemi Covid-19, WHO pernah mengungkapkan membutuhkan waktu 18 bulan untuk membuat vaksin.
(Baca: Tersedia November 2020, Ini Tiga Produsen Pemasok Vaksin COVID-19 ke Indonesia)
Beberapa vaksin, seperti Sinovac, Sinopharm, Cansino, dan AstraZeneca, saat ini sedang melakukan uji klinis tahap III. Tri Yunis melihat rata-rata efikasi dari calon vaksin itu mencapai 90 persen.
Maka, penduduk Indonesia yang harus divaksin sekitar 87-90 persen dari jumlah total. Dengan jumlah itu, akan terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta, produksi bertahap, dan berebut dengan negara lain, diperkirakan butuh waktu satu tahun untuk memvaksin seluruh masyarakat Indonesia. “(Pandemi) menurun pada akhir Desember 2021,” pungkasnya.
Setidaknya sudah ada empat vaksin yang akan digunakan Indonesia untuk meredam pandemi Covid-19. Vaksin itu berasal dari Sinovac, Cansino, Sinopharm, dan AstraZeneca. Ahli epidemiologi Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan pada prinsipnya semua negara boleh membeli vaksin dari manapun.
“Ada kebutuhan dan asal ada uang. Business to business, semua orang bisa membeli. Pembeliannya diatur oleh World Health Organization (WHO),” ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Senin malam (12/10/2020).
(Baca: Jokowi Tagih Roadmap Vaksinasi Covid-19 Dipaparkan Minggu Ini)
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) itu menerangkan semua yang memproduksi vaksin harus menyebarkannya ke negara lain. “Wajar kalau Indonesia membelinya,” ucapnya.
Isu utama dalam proses pembuatan dan penggunaan vaksin ini adalah keamanan dan efektivitasnya. Tri Yunis mengungkapkan sebuah vaksin akan dilihat efikasinya atau kemampuan melindungi tubuh seseorang.
Pandemi Covid-19 ini nyaris menghentikan seluruh aktivitas manusia di muka bumi. Para produsen dan ilmuan di dunia pun berlomba-lomba untuk menemukan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus Corona.
Dalam keadaan normal, proses penelitian sebuah vaksin bisa membutuhkan 5 tahun. Untuk pandemi Covid-19, WHO pernah mengungkapkan membutuhkan waktu 18 bulan untuk membuat vaksin.
(Baca: Tersedia November 2020, Ini Tiga Produsen Pemasok Vaksin COVID-19 ke Indonesia)
Beberapa vaksin, seperti Sinovac, Sinopharm, Cansino, dan AstraZeneca, saat ini sedang melakukan uji klinis tahap III. Tri Yunis melihat rata-rata efikasi dari calon vaksin itu mencapai 90 persen.
Maka, penduduk Indonesia yang harus divaksin sekitar 87-90 persen dari jumlah total. Dengan jumlah itu, akan terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta, produksi bertahap, dan berebut dengan negara lain, diperkirakan butuh waktu satu tahun untuk memvaksin seluruh masyarakat Indonesia. “(Pandemi) menurun pada akhir Desember 2021,” pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda