MPR Prihatin Dua Anggota TGPF Jadi Korban Penembakan KKSB di Papua
Minggu, 11 Oktober 2020 - 08:41 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidyat Nur Wahid mengaku prihatin atas insiden penembakan terhadap Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Intan Jaya, Papua.
”Ikut prihatin dengan terjadinya penembakan thp THPG Intan Jaya, korbannya ada dari TNI ada dari dosen UGM. Pelaku penembakan; KKB, kelompok separatis pembawa ideologi yg pernah disebut olh Prof@mohmafudmd bahwa separatism lebih berbahaya dari radikalisme,” cuitnya melalui akun Twitter @hnurwahid, Minggu 11/10/2020. (Baca juga: Kronologi Penembakan Rombongan TGPF di Intan Jaya Papua)
Cuitan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini merespons unggahan Menko Polhukam Mahfud MD melalui akun Twitter nya @mohmafudmd yang menuliskan “Senang memonitor TGPF Intan Jaya pimpinan Pak Benny Mamoto yang sedang bertugas di Papua. Tim pagi ini dari Timika terbang menuju lokasi di Sugapa. Tetap awas dalam bertugas, teruslah dalam semangat perjuangan” (Baca juga: TNI: KKSB Terapkan Taktik Licik dan Korbankan Masyarakat Sipil)
Seperti diketahui, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) mengadang rombongan TGPF Kasus Intan Jaya yang tengah melakukan investigasi di Sugapa, pada Jumat, 9 Oktober 2020. Akibat penghadangan tersebut dua orang dilaporkan tertembak oleh KKSB tersebut.
Anggota TGPF Intan Jaya yang tertembak bernama Bambang Purwoko yang juga merupakan dosen UGM. Dia terkena tembakan pada kaki kiri. Selain itu seorang anggota TNI yang ikut dalam rombongan yakni, Sertu Faizal Akbar, juga dilaporkan terkena tembakan pada bagian pinggang.
Penembakan terjadi saat mobil rombongan TGPF yang dipimpin Benny Mamoto melintas di tanjakan Wabogopone, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua usai melakukan olah TKP di Hitadifa sekitar pukul 15.45 WIT.
”Ikut prihatin dengan terjadinya penembakan thp THPG Intan Jaya, korbannya ada dari TNI ada dari dosen UGM. Pelaku penembakan; KKB, kelompok separatis pembawa ideologi yg pernah disebut olh Prof@mohmafudmd bahwa separatism lebih berbahaya dari radikalisme,” cuitnya melalui akun Twitter @hnurwahid, Minggu 11/10/2020. (Baca juga: Kronologi Penembakan Rombongan TGPF di Intan Jaya Papua)
Cuitan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini merespons unggahan Menko Polhukam Mahfud MD melalui akun Twitter nya @mohmafudmd yang menuliskan “Senang memonitor TGPF Intan Jaya pimpinan Pak Benny Mamoto yang sedang bertugas di Papua. Tim pagi ini dari Timika terbang menuju lokasi di Sugapa. Tetap awas dalam bertugas, teruslah dalam semangat perjuangan” (Baca juga: TNI: KKSB Terapkan Taktik Licik dan Korbankan Masyarakat Sipil)
Seperti diketahui, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) mengadang rombongan TGPF Kasus Intan Jaya yang tengah melakukan investigasi di Sugapa, pada Jumat, 9 Oktober 2020. Akibat penghadangan tersebut dua orang dilaporkan tertembak oleh KKSB tersebut.
Anggota TGPF Intan Jaya yang tertembak bernama Bambang Purwoko yang juga merupakan dosen UGM. Dia terkena tembakan pada kaki kiri. Selain itu seorang anggota TNI yang ikut dalam rombongan yakni, Sertu Faizal Akbar, juga dilaporkan terkena tembakan pada bagian pinggang.
Penembakan terjadi saat mobil rombongan TGPF yang dipimpin Benny Mamoto melintas di tanjakan Wabogopone, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua usai melakukan olah TKP di Hitadifa sekitar pukul 15.45 WIT.
(cip)
tulis komentar anda