DPST Berharap Pilot Lokal Mendapat Tempat di Negeri Sendiri
Senin, 05 Oktober 2020 - 15:26 WIB
JAKARTA - Para pilot dalam negeri dinilai kurang mendapat tempat di negeri sendiri, pasalnya banyak maskapai penerbangan saat ini lebih mengutamakan menggunakan pilot dari luar negeri meski dibayar murah.
(Baca juga: Ngotot Sahkan RUU Cipta Kerja, Pemerintah dan DPR Tak Peka terhadap Penderitaan Rakyat)
Direktur Utama Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST), Hudi Yusuf berharap, agar pemerintah membuat regulasi yang menguntungkan bagi pilot dalam negeri. Para pilot asing mau dibayar murah demi mendapatkan jam terbang.
"Ini yang menghancurkan pilot-pilot Indonesia. Maskapai lebih memilih pilot asing karena mau dibayar murah," kata Hudi Yusuf, Senin (5/10/2020). (Baca juga: RUU Ciptaker Dinilai Bentuk Mitigasi Krisis Ekonomi Pasca Pandemi)
Kendati demikian lanjut Hudi, pihaknya tetap optimistis lulusan DPST bisa bersaing dengan pilot asing. Hal itu dibuktikan dengan adanya anak didik DPST yang bekerja di maskapai penerbangan dalam dan luar negeri. "DPST siap mencetak pilot-pilot andal yang mampu bersaing," tutur Hudi.
Terkait penerimaan siswa baru di masa pandemi Covid-19 (virus Corona) saat ini, Hudi mengakui cukup rendah. Rencananya, DPST akan membuka pendaftaran siswa calon pilot pada Januari-Februari 2021.
Menurut Hudi, DPST terbilang cukup murah ketimbang sekolah pilot lainnya. Biaya pendidikan untuk calon pilot di DPST sebesar Rp850 juta dan sudah mendapat berbagai fasilitas sampai lulus.
(Baca juga: Ngotot Sahkan RUU Cipta Kerja, Pemerintah dan DPR Tak Peka terhadap Penderitaan Rakyat)
Direktur Utama Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST), Hudi Yusuf berharap, agar pemerintah membuat regulasi yang menguntungkan bagi pilot dalam negeri. Para pilot asing mau dibayar murah demi mendapatkan jam terbang.
"Ini yang menghancurkan pilot-pilot Indonesia. Maskapai lebih memilih pilot asing karena mau dibayar murah," kata Hudi Yusuf, Senin (5/10/2020). (Baca juga: RUU Ciptaker Dinilai Bentuk Mitigasi Krisis Ekonomi Pasca Pandemi)
Kendati demikian lanjut Hudi, pihaknya tetap optimistis lulusan DPST bisa bersaing dengan pilot asing. Hal itu dibuktikan dengan adanya anak didik DPST yang bekerja di maskapai penerbangan dalam dan luar negeri. "DPST siap mencetak pilot-pilot andal yang mampu bersaing," tutur Hudi.
Terkait penerimaan siswa baru di masa pandemi Covid-19 (virus Corona) saat ini, Hudi mengakui cukup rendah. Rencananya, DPST akan membuka pendaftaran siswa calon pilot pada Januari-Februari 2021.
Menurut Hudi, DPST terbilang cukup murah ketimbang sekolah pilot lainnya. Biaya pendidikan untuk calon pilot di DPST sebesar Rp850 juta dan sudah mendapat berbagai fasilitas sampai lulus.
(maf)
tulis komentar anda