Agar Cepat Sembuh Tanamkan Pikiran Positif Selama Menjalani Perawatan Covid-19
Sabtu, 03 Oktober 2020 - 15:01 WIB
JAKARTA - Para tenaga medis yang tengah berjuang memerangi pandemi Covid-19 di garis terdepan menitip pesan agar para penderita Covid-19 tetap semangat dan menanamkan pikiran positif selama menjalani perawatan.
Hal itu disampaikan dalam perbincangan yang dipandu Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/10/2020). Reisa pun mengajak masyarakat untuk mendengar langsung pengalaman dua tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19.
Salah satunya dr Debryna yang menjadi relawan tim dokter pertama di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlit Kemayoran berbagi cerita. Ia mengaku melihat secara langsung bahwa pasien dengan pikiran positif lebih cepat sembuh.
"Imunitas yang baik itu akan tercipta dari suasana hati. Baru kali ini benar-benar melihat, kalau pasien yang pikirannya bisa positif, pasien yang bisa dibawa enjoy, itu beneran cepat banget sembuhnya. Bahkan gejalanya saja bisa hilang dengan cepat," cerita Debryna.
Debryna mengaku, jika dalam menjadi relawan Covid-19, mulanya orang tua tidak setuju. Namun ia terus memberikan pemahaman bahwa yang ia lakukan untuk kemanusiaan dan memastikan keselamatan generasi penerus bangsa.
Bahkan ia tak terlalu mengharapkan balasan, meskipun pemerintah telah memberikan instentif atau tunjangan bagi para relawan. "Basis kami kerelawanan, itu tujuan utama kami. Dengan adanya insentif dan lain-lain, itu plus dan terimakasih sekali," ujarnya.
Selain itu Debryna sempat merasa sedih ketika ada teman dekatnya terkena Covid-19. Padahal temannya itu menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat. "Tapi namanya manusia, keluputan pasti ada, sehingga terinfeksi dan masuk ICU dan waktu itu keadaannya buruk," ujarnya.
Karenanya ia berpesan pada masyarakat yang masih meragukan pandemi Covid-19, agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam kesehariannya. "Pesan kami pakai masker dan jaga jarak. Jadi nggak peduli kalian sangat percaya atau sangat tidak percaya, intinya kalian lakukan 2 hal itu saja," pesannya.
Pengalaman tak jauh berbeda dibagikan Kepala Perawat ICU RS dr Kanujoso Balikpapan Rustina Susanti. Ia harus mengenakan baju alat pelindung diri (APD) selama 8 jam sehari saat bertugas di ruang ICU. Meski demikian saat bertugas, ia tak lupa mengingatkan agar pasiennya berpikiran positif dan banyak tertawa agar suasana hati menjadi bahagia.
Hal itu disampaikan dalam perbincangan yang dipandu Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/10/2020). Reisa pun mengajak masyarakat untuk mendengar langsung pengalaman dua tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19.
Salah satunya dr Debryna yang menjadi relawan tim dokter pertama di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlit Kemayoran berbagi cerita. Ia mengaku melihat secara langsung bahwa pasien dengan pikiran positif lebih cepat sembuh.
"Imunitas yang baik itu akan tercipta dari suasana hati. Baru kali ini benar-benar melihat, kalau pasien yang pikirannya bisa positif, pasien yang bisa dibawa enjoy, itu beneran cepat banget sembuhnya. Bahkan gejalanya saja bisa hilang dengan cepat," cerita Debryna.
Debryna mengaku, jika dalam menjadi relawan Covid-19, mulanya orang tua tidak setuju. Namun ia terus memberikan pemahaman bahwa yang ia lakukan untuk kemanusiaan dan memastikan keselamatan generasi penerus bangsa.
Bahkan ia tak terlalu mengharapkan balasan, meskipun pemerintah telah memberikan instentif atau tunjangan bagi para relawan. "Basis kami kerelawanan, itu tujuan utama kami. Dengan adanya insentif dan lain-lain, itu plus dan terimakasih sekali," ujarnya.
Selain itu Debryna sempat merasa sedih ketika ada teman dekatnya terkena Covid-19. Padahal temannya itu menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat. "Tapi namanya manusia, keluputan pasti ada, sehingga terinfeksi dan masuk ICU dan waktu itu keadaannya buruk," ujarnya.
Karenanya ia berpesan pada masyarakat yang masih meragukan pandemi Covid-19, agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam kesehariannya. "Pesan kami pakai masker dan jaga jarak. Jadi nggak peduli kalian sangat percaya atau sangat tidak percaya, intinya kalian lakukan 2 hal itu saja," pesannya.
Pengalaman tak jauh berbeda dibagikan Kepala Perawat ICU RS dr Kanujoso Balikpapan Rustina Susanti. Ia harus mengenakan baju alat pelindung diri (APD) selama 8 jam sehari saat bertugas di ruang ICU. Meski demikian saat bertugas, ia tak lupa mengingatkan agar pasiennya berpikiran positif dan banyak tertawa agar suasana hati menjadi bahagia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda