Diperlukan Rekonsiliasi Sosial untuk Jaga Keutuhan Bangsa

Jum'at, 02 Oktober 2020 - 07:26 WIB
Direktur Eksekutif IPI, Karyono Wibowo menyatakan, saat ini kondisi masyarakat, sebagaimana yang kita saksikan semakin mengalami pembelahan (segregasi). Foto/SINDOnews
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menyatakan, saat ini kondisi sosial masyarakat , sebagaimana yang kita saksikan semakin mengalami pembelahan (segregasi).

(Baca juga: PKI Tak Bisa Dimaafkan, tapi Bangsa ini Harus 'Move On')

Masyarakat semakin terpolarisasi ke dalam blok politik, ideologi dan identitas sosial yang saling menyerang satu dengan lainnya, bahkan cenderung saling menegasikan.

(Baca juga: Pajang Foto Sang Penumpas PKI, AHY Ajak Rekonsiliasi Nasional)

"Kasus terbaru adalah digaungkannya kembali isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) oleh sejumlah elite yang menimbulkan gesekan di masyarakat," tutur Karyono saat dihubungi SINDOnews, Jumat (2/10/2020).



Oleh karena itu menurut Karyono, wacana rekonsiliasi menjadi relevan untuk diangkat kembali. Semangat rekonsiliasi semestinya menjadi kesadaran kolektif untuk menjaga keutuhan negara bangsa. Lebih dari itu, rekonsiliasi diperlukan untuk menghadapi pelbagai tantangan demi kemajuan bangsa ke depan.

Dia menilai, yang dibutuhkan adalah rekonsiliasi sosial yang melahirkan resolusi penanganan konflik, bukan sekadar rekonsiliasi politik seperti yang terjadi di pemerintahan Jokowi jilid II ini yang hanya mendamaikan elite politik dan sekadar berbagi kekuasaan.

"Rekonsiliasi semacam itu terbukti tidak menyelesaikan akar persoalan. Terbukti, konflik elit politik di negara ini sejatinya sangat cair. Tetapi dampak yang ditimbulkan dari konflik politik yang dibungkus dengan ideologi dan SARA meninggalkan keretakan sosial di akar rumput," ujar dia.

Selain itu Karyono menilai, konflik elite politik acapkali meninggalkan residu yang membelah masyarakat. Karenanya, upaya mewujudkan rekonsiliasi sosial menjadi penting mengingat masih adanya peningkatan kasus konflik di akar rumput sebagaimana yang kita rasakan saat ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More