PKI Tak Bisa Dimaafkan, tapi Bangsa ini Harus 'Move On'
loading...
A
A
A
JAKARTA - Momentum Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober tahun 2020 diharapkan menjadi refleksi bersama komponen bangsa.Paling tidak, menjadi momen untuk mewaspadai munculnya ideologi transnasional yang mengancam keutuhan NKRI dan Pancasila sebagai konsensus bersama.
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, bukan hanya ideologi komunis atau PKI yang mencoba untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
"PKI jelas haram tak boleh lagi ada di Indonesia," kata Adi kepada SINDOnews, Kamis 1 Oktober 2020.( )
Adi mengatakan, bangsa ini harus mulai belajar "move on" terhadap peristiwa masa lalu yang masih memiliki banyak "tafsir sejarah". Karena itu, usaha bersama untuk keluar dari masa lalu harus dilakukan secara rekonsiliatif.
Analis politik asal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, jika pun ada ajakan rekonsiliasi, itu sebatas untuk melupakan peristiwa mengerikan 1965 dan fokus merawat Pancasila ke depan.
"PKI tak bisa dimaafkan tapi bangsa ini harus 'move on' menghadapi tantangan ke depan seperti menghadapi wabah virus ini," tutur Adi.( )
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, bukan hanya ideologi komunis atau PKI yang mencoba untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
"PKI jelas haram tak boleh lagi ada di Indonesia," kata Adi kepada SINDOnews, Kamis 1 Oktober 2020.( )
Adi mengatakan, bangsa ini harus mulai belajar "move on" terhadap peristiwa masa lalu yang masih memiliki banyak "tafsir sejarah". Karena itu, usaha bersama untuk keluar dari masa lalu harus dilakukan secara rekonsiliatif.
Analis politik asal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, jika pun ada ajakan rekonsiliasi, itu sebatas untuk melupakan peristiwa mengerikan 1965 dan fokus merawat Pancasila ke depan.
"PKI tak bisa dimaafkan tapi bangsa ini harus 'move on' menghadapi tantangan ke depan seperti menghadapi wabah virus ini," tutur Adi.( )
(dam)