Hasil Survei BPS: 92 Persen Warga Patuh Pakai Masker Selama Pandemi COVID-19

Kamis, 01 Oktober 2020 - 18:26 WIB
Hasil Survei BPS: 92 Persen Warga Patuh Pakai Masker Selama Pandemi COVID-19


Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) Doni Monardo mengatakan seluruh masyarakat perlu bergerak bersama-sama dalam penanganan COVID-19, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Dalam talkshow bertema "Rilis Hasil Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19" di Media Center Satgas COVID-19 Graha BNPB Jakarta pada hari Senin (28/9/2020) siang Doni Monardo menyoroti hasil survei BPS yang menunjukkan 17 persen responden menyangka tidak mungkin tertular.

Survei ini dilakukan oleh BPS dari tanggal 7 September - 14 September 2020 secara daring dengan jumlah responden 90.967 responden.

Doni menyebutkan temuan survey 17 persen responden tidak yakin terpapar COVID-19 itu merupakan angka yang cukup besar jika dikalikan jumlah penduduk Indonesia. Padahal semua tahu statusnya pandemi. Jadi tidak ada satu jengkal tanah (tempat) pun di Indonesia yang aman dan bebas dari COVID-19.



"Masalahnya media pengantarnya manusia. Kalau manusia sudah dirawat di rumah sakit kita bisa menghindari. Masalahnya sebagai OTG yang karier itu cepat atau lambat pasti tertular," ujar Doni Monardo.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini juga menyoroti penanganan penularan COVID-19 ke pejabat. Ia menyebut Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi telah mengeluarkan surat edaran tentang ketentuan ASN untuk zona merah diperbolehkan bekerja 25 persen, zona orange 50 persen, kuning 75 persen, dan tidak ada terdampak 100 persen.

"Ini langkah baik pemerintah. Mudah-mudahan dengan kebijakan ini bisa mengurangi klaster perkantoran," ujarnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan temuan survei BPS terhadap perilaku masyarakat di masa pandemi untuk tingkat kepatuhan dalam menggunakan masker mencapai 92 persen. Kepatuhan masyarakat mencuci tangan dan jaga jarak itu 75 persen.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More