Elektabilitas PDIP-PSI-PKS Naik di Tengah Wabah Covid-19
Kamis, 01 Oktober 2020 - 14:23 WIB
JAKARTAS - Sejak Indonesia pertama kali mengumumkan wabah Covid-19 pada awal Maret 2020, grafiknya masih terus bergerak naik. Di tengah berkecamuknya wabah, elektabilitas tiga partai politik mengalami kenaikan dibandingkan survei sebelumnya pada Juni 2020.
“Di tengah wabah Covid-19, hanya PDIP, PSI, dan PKS yang mengalami kenaikan elektabilitas,” demikian ungkap Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (1/10/2020). (Baca juga: Survei IndEX Ungkap PDIP Tidak Tergoyahkan, Elektabilitas PSI Naik)
Elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) masih teratas sebesar 31,4%, naik dari 29,3%. Sedangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) naik dari 4,2% menjadi 4,6%, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) naik dari 5,5% menjadi 6,1%. Menurut Andreas, kenaikan elektabilitas ketiga parpol tersebut terjadi di tengah turunnya atau stagnasi yang dialami parpol-parpol lain. Gerindra dan PKB misalnya, cenderung stagnan. Gerindra yang menempati peringkat kedua hanya sedikit melemah dari 12,5% menjadi 12,3%. Begitu pula dengan PKB yang melemah dari 6,8% menjadi 6,7%.
Pada posisi ketiga, Golkar mengalami penurunan dari 9,7% menjadi 8,8%. Parpol lainnya adalah Nasdem semula 4,1% menjadi 3,7%, kemudian Partai Demokrat dari 3,8% turun menjadi 3,2%, PPP dari 2,4% menjadi 1,9%, dan PAN dari 1,6% jadi 1,3%. “PDIP masih menjadi poros dominan dalam koalisi pemerintahan, sementara Gerindra yang dirangkul sebagai koalisi strategis tidak mendapat insentif elektoral, begitu pula dengan Golkar yang justru merosot elektabilitasnya,” jelas Andreas. (Baca juga: Elektabilitas Sejumlah Parpol Stagnan, PSI Meningkat Pesat)
Di sisi lain PSI yang hanya memiliki wakil di tingkat DPRD berhasil meningkatkan dukungan elektoral dan berpotensi melenggang ke Senayan pada 2024 mendatang. Di luar pemerintahan, hanya PKS yang masih cukup dominan dibandingkan yang lain. (Baca juga: Mardani PKS: KAMI Punya Hak Hidup dan Menyampaikan Pendapat)
Pada papan bawah, hanya tersisa Perindo dari 0,9 menjadi 0,5%, Hanura dari 0,3% turun menjadi 0,2%, dan Partai Berkarya semula 0,7% jadi 0,1%. Parpol lainnya yaitu PBB, PKPI, dan Garuda terancam hilang dari peredaran. Sisanya 19,2% tidak tahu/tidak menjawab.
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 15-25 September 2020, dengan sambungan telepon kepada 1.200 responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89% dengan tingkat kepercayaan 95%.
“Di tengah wabah Covid-19, hanya PDIP, PSI, dan PKS yang mengalami kenaikan elektabilitas,” demikian ungkap Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Kamis (1/10/2020). (Baca juga: Survei IndEX Ungkap PDIP Tidak Tergoyahkan, Elektabilitas PSI Naik)
Elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) masih teratas sebesar 31,4%, naik dari 29,3%. Sedangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) naik dari 4,2% menjadi 4,6%, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) naik dari 5,5% menjadi 6,1%. Menurut Andreas, kenaikan elektabilitas ketiga parpol tersebut terjadi di tengah turunnya atau stagnasi yang dialami parpol-parpol lain. Gerindra dan PKB misalnya, cenderung stagnan. Gerindra yang menempati peringkat kedua hanya sedikit melemah dari 12,5% menjadi 12,3%. Begitu pula dengan PKB yang melemah dari 6,8% menjadi 6,7%.
Pada posisi ketiga, Golkar mengalami penurunan dari 9,7% menjadi 8,8%. Parpol lainnya adalah Nasdem semula 4,1% menjadi 3,7%, kemudian Partai Demokrat dari 3,8% turun menjadi 3,2%, PPP dari 2,4% menjadi 1,9%, dan PAN dari 1,6% jadi 1,3%. “PDIP masih menjadi poros dominan dalam koalisi pemerintahan, sementara Gerindra yang dirangkul sebagai koalisi strategis tidak mendapat insentif elektoral, begitu pula dengan Golkar yang justru merosot elektabilitasnya,” jelas Andreas. (Baca juga: Elektabilitas Sejumlah Parpol Stagnan, PSI Meningkat Pesat)
Di sisi lain PSI yang hanya memiliki wakil di tingkat DPRD berhasil meningkatkan dukungan elektoral dan berpotensi melenggang ke Senayan pada 2024 mendatang. Di luar pemerintahan, hanya PKS yang masih cukup dominan dibandingkan yang lain. (Baca juga: Mardani PKS: KAMI Punya Hak Hidup dan Menyampaikan Pendapat)
Pada papan bawah, hanya tersisa Perindo dari 0,9 menjadi 0,5%, Hanura dari 0,3% turun menjadi 0,2%, dan Partai Berkarya semula 0,7% jadi 0,1%. Parpol lainnya yaitu PBB, PKPI, dan Garuda terancam hilang dari peredaran. Sisanya 19,2% tidak tahu/tidak menjawab.
Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 15-25 September 2020, dengan sambungan telepon kepada 1.200 responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error ±2,89% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda