Tapak Tilas Sikap NU dan Lahirnya Resolusi Mengutuk Gestapu

Kamis, 01 Oktober 2020 - 08:04 WIB
dukungan pada gerakan 30 September untuk menyelamatkan revolusi daru kup yang akan dilakukan Dewan Jenderal

Proses pengambalian sikap atas peristiwa tersebut dilakukan pada 1 Oktober 1965. Pucuk pimpinan Gerakan Pemuda Ansor menyelenggarakan rapat pleno lengkap di Jakarta. "Pada awalnya semua pihak termasuk PP Ansor masih bertanya-tanya apa yang sedang terjadi dan siapa pelakukanya. Saat itu juga dilakukan usaha untuk mengumpulkan berbagai keterangan tentang situasi yang sebenarnya," tulis Abdul Mun'im dalam bukunya.

Pada siang harinya, setelah mendapatkan informasi tentang susunan dan personalia Dewan Revolusi yang diumumkan oleh Letnan Kolonel Untung, situasi menjadi sedikit terang siapa pelakuknya dan apa tujuannya, yang tidak jauh yang diduga Ansor dan kalangan NU pada umumnya mengingat pemanasan dan persiapan yang dilakukan PKI sudah cukup lama.

PP Gerakan Pemuda Ansor menyelenggarakan rapat kilat dan mengambil kesimpulan dengan tegas dan yakin apa yang dilakukan “Gerakan 30 September” adalah suatu perebutan kekuasaan negara.

Gerakan itu telah menimbulkan beberapa korban terdiri atas perwira-perwira Tinggi Angkatan Darat yjang telah diculik dan dibunuh oleh “Gerakan 30 September” adalah didalangi dan dilaksanakan oleh PKI, sehingga perebutan kekuasaan Negara pada hari itu pada hakikatnya dilancarkan oleh gerombolan PKI.(Baca juga: PKS Sebut Film G30S Cara Bangsa Menolak Lupa Kekejaman PKI )

Mengutip buku Chalid Mawardi, Peristiwa Gerakan 30 September, Abdul Mun'im menyatakan pada 1 Oktober 1965, pukul 14.30 itu pula PP Gerakan Pemuda Ansor mengeluarkan suatu pernyataan yang sama dengan yang dikeluarkan PBNU, walaupun tidak berhubungan satu sama lain, karena situasi rawan tidak

memungkinkan keduanya bertemu saat itu.

Ternyata pengurus NU di daerah dan cabang menggelar pertemuan. Meski tanpa komunikasi, mereka yakin dan sepakat bahwa PKI yang melakukan kudeta itu. GP Ansor meningkatkan kewaspadaan, bahwa memindahkan lokasi rapat ke pinggiran Jakarta.

Pucuk Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor mengeluarkan suatu pengumuman atas nama PBNU yang isinya membantah keterlibatan para pimpinan NU dalam Dewan Revolusi. Ansor menyatakan itu hanya maneuver Letkol. Untung Samsuri.

Dalam bukunya, Abdul Mun'im juga menceritakan tentang proses pembuatan suatu rumusan pernyataan yang akan ditandatangani oleh PBNU dan seluruh pucuk pimpinan ormas underbouw terpenting NU.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More